WhatsApp Marketing – Apakah whatsapp marketing penting dalam bisnis online? Sejatinya, ada tiga cara yang familiar digunaka oleh pembeli online. Pertama, menggunakan Shopping Cart alias keranjang belanja yang kemudian meminta calon pembeli untuk mengisi form seperti alamat, nama, dan sebagainya. Kedua, adalah Chatting alias ngobrol dulu sama adminnya dan proses negosiasi penjualan terjadi lewat obrolan itu.
Nah, khusus orang Indonesia, ternyata lebih suka belanja lewat cara kedua. Dan aplikasi yang paling sering digunakan untuk chatting tersebut adalah WhatsApp.
Bila demikian, maka kita harus belajar satu hal penting, yakni WhatsApp Marketing. Yakni, sebuah upaya untuk memaksimalkan WhatsApp demi kelancaran bisnis yang sedang kita jalani.
Kemampuan ini penting karena seberapa besar pun budget yang sudah kita keluarkan untuk melakukan iklan di FB Ads atau IG Ads, akan tetapi kita tak memiliki tim yang cukup kompeten dalam memahami WhatsApp marketing, maka tidak akan terjadi yang namanya penjualan maksimal. Karena WhatsApp marketing ada di saluran terakhir yang memungkinkan terjadinya closing.
Kalau ini dibiarkan berlarut-larut, mau seberapa pun banyak traffic (jumlah prospek yang menghubungi Anda), akan percuma.
Lalu, bagaimana caranya? Tenang dan sabar. Saya akan memaparkan secara pelan-pelan.
Cara Memaksimalkan Penjualan dengan WhatsApp Marketing
Hal pertama yang bisa Anda pelajari adalah Anda harus paham terlebih dahulu konsep globalnya, yakni abgaimana memaksimalkan penjualan dengan WhatsApp Marketing. Tujuan menguasai cara ini adalah tentu saja meningkatkan konversi penjualan dari traffic yang sudah mampir ke ponsel Anda.
Baiklah, kita langsung saja, ya. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam WhatsApp Marketing adalah sebagai berikut ini. Sesuaikan dengan kondisi produk atau jasa yang Anda tawarkan. Ramu sebaik dan sekreatif mungkin. Saya hanya akan menyampaikan hal-hal fundamentalnya saja.
1. Limitasi Produk
Anda perlu memberi info bahwa produk yang Anda jual kuotanya terbatas. Chat ini penting diinfokan agar konsumen tidak menunda pembelian.
Kapan penerapannya? Penerapan dari teknik ini adalah ketika percakapan sudah berlangsung mengalir di dalam chat, bukan ketika chat baru dimulai.
Misalkan:
“Nah, info bagus nih untuk Kakak. Kami memproduksi buku ini hanya 100 eksemplar dan sekarang sudah ada 98 orang yang memesan. Yuk, Kak pesan sekarang. Khawatirnya, nanti keduluan yang lain, terus Kakak nggak dapat bukunya, deh.”
2. Limitasi Promo
Anda menginfokan bahwa promo Anda dalam waktu yang terbatas. Pada saat Anda menggunakan teknik ini, infokan juga berapa yang sudah membeli produknya. Lalu, chat berikutnya adalah infokan bahwa periode promo ini terbatas alias akan segera ditutup.
Misal:
“Sebagai info, pre-order ini akan ditutup dalam 3 hari lagi, setelah itu sudah tidak berlaku. Dengan membeli di masa pre-order, Kakak akan mendapatkan banyak sekali keuntungan dan bonus. Selain itu, harganya juga jauh lebih murah daripada harga normal. Tinggal 10 hari lagi nih, Kak. Gimana, pasti Kakak tertarik, kan?”
3.Harga Naik
Teknik ini menggunakan opsi kenaikan harga untuk mempercepat closing. Biasanya digunakan untuk promo saat periode pre-order. Pada saat menggunakan teknik chat ini, usahakan menggunakan poster visual. Tujuannya adalah untuk menguatkan chat Anda.
“Pesan sekarang ya, Kak. Mumpun masih harga pre-order. Bulan depan sudah naik harganya dan harga spesial dan bonus-bonus kerennya nggak akan Kakak dapatkan lagi, nih. Kan sayang ….”
4. Breakdown Bonus
Sering kali pembeli mengincar bukan saja produknya melainkan bonus produknya juga, benar kan? Nah, untuk bisa menyiasati pola perilaku pembeli seperti ini kita perlu menyiapkan bonus.
Lalu, ketika percakapan chat sudah berlangsung, Anda bisa posting detail info bonusnya (jabarkan detail) dengan tujuan lebih mendorong si calon pembeli agar segera tergiur untuk segera transfer.
5.Semakin dan Semakin
Teknik chat ini menggunakan jurus hypnowriting. Yaitu bagaimana mengubah mindset si calon pembaca chat kita dengan tujuan untuk mendorong closing lebih cepat.
Misal:
“Semakin cepat transfer semakin cepat proses pengiriman berlangsung.”
6. Teknik Ilusi Pilihan
Teknik ini sederhana, teknik ini bertujuan agar calon pembeli dikunci agar melakukan pembelian. Caranya, berikan dua pilihan yang sebenarnya bukan untuk dipilih.
Misal yang salah:
“Kakak jadi transfer apa tidak?”
Misal yang benar:
“Kakak rencana jadi transfer via BCA atau Mandiri?”
7 – Gunakan Mohon Maaf
Penggunaan kata mohon maaf ternyata cukup ampuh untuk mempercepat closing via chat. Teknik ini menggunakan konsep jual mahal.
Misalnya:
“Mohon maaf, untuk produk ini hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas. Karena kami ingin menjaga kualitas serta kepuasan konsumen.”
8. Bonus Tambahan Jika Tranfer Hari Ini
Teknik ini simpel banget. Cukup berikan bonus khusus jika transfer hari ini, misalkan berupa ebook. Ini teknik tambahan untuk mendorong agar si calon pembeli segera melakukan transferan.
Misal:
“Dapatkan bonus tambahan berupa …. jika transfer sebelum jam 17.00 hari ini. Khusus banget untuk Kakak.”
9. Fast Response
Untuk menerapkan cara ini Anda perlu menyiapkan sebuah standar sistem reply. Bisa itu untuk Anda yang handle chat langsung atau untuk tim Anda. Intinya adalah Anda perlu membuat standarnya.
Mengapa fast response sangat penting? Karena cara ini sangat berperan dalam mempercepat closing. Semakin cepat respons kita menjawab permintaan orderan si pembeli, semakin puas dan semakin besar peluang closing dari si pembeli. Enxyclo hadir sebagai penyedia jasa whatsapp marketing Solo terbaik di Soloraya!
***
Itulah beberapa hal fundamental dalam WhatsApp marketing yang perlu Anda pelajari agar terjadinya closing lewat WhatsApp semakin besar.
Cara Memperbanyak Jumlah Kontak untuk WhatsApp Marketing
Salah satu kunci agar kita bisa menghasilkan penjualan rutin melalui WhatsApp adalah dengan memiliki jumlah kontak calon konsumen yang besar.
Tentu saja dong. Semakin banyak jumlah kontak konsumen yang kita miliki, semakin besar juga kesempatan kita untuk menghasilkan penjualan. Tanpa adanya jumlah kontak konsumen yang banyak maka akan sangat sulit bagi kita untuk mendapatkan penjualan yang besar dan rutin setiap hari.
Lalu bagaimanakan caranya untuk mendapatkan kontak WhatsApp konsumen yang banyak?
Dengan menyebarkan LEAD MAGNET. Bahasa gampangnya, umpan, dengan tujuan mereka memberikan kontak WhatsApp-nya kepada Anda.
Misalkan dengan:
- Mengadakan mentoring via WhatsApp tentang topik tertentu. Misalkan tentang Rahasia Keluarga Samara. Gratis. Tapi di sesi akhir, Anda berjualan buku parenting.
- Membuat ebook tentang Rahasia Keluarga Samara. Dibagikan gratis bagi siapa pun. Cukup tukar nomor WhatsApp.
- Masuk ke grup-grup WhatsApp. Perkenalkan diri Anda. Lalu, chat satu per satu anggota di grup tersebut secara pribadi. Dan di akhir chat, kabarkan secara halus bahwa Anda berjualan, misalkan berjualan Tuhfatul Arus.
Apa yang dilakukan setelah kontaknya terkumpul? Buatlah database! Database paling sederhana adalah menyimpannya di hape tetapi tetap diberikan kode untuk memudahkan.
Berikut adalah berbagai pengkodean sesuai kebutuhan.
1. Kode Level Pembeli
Kamu bisa memberikan kode untuk setiap pembeli sesuai dengan level mereka. Misalnya yang saya lakukan adalah dengan memberikan kode dengan tiga level, yaitu Prospek, Pembeli (Buyer) dan Pelanggan (Customer).
a. Prospek
Saya biasanya menyebut kontak yang baru sekadar chat atau tanya-tanya adalah prospek.
b. Buyer
Kode ini adalah untuk Prospek yang sudah membeli minimal satu kali. Biasanya juga saya tambahkan kode produk yang pernah ia beli.
c. Customer
Customer adalah untuk Pembeli yang sudah membeli tiga kali atau lebih.
2. Kode dengan Demografi
Selain kode level pembeli, Kamu juga bisa menggunakan kode dengan Demografi. Kode ini bisa berupa status, usia atau mungkin saja pekerjaan.
Contoh : 25_35 IH Ika Dewi
25_35 adalah usia dari Ika Dewi 25-35 tahun. Sedangkan IH adalah singkatan bahwa beliau adalah Ibu Hamil. Kamu bisa bikin kode sendiri kok.
Fungsi dari Demografi ini adalah untuk memudahkan Kamu menawarkan produk yang sesuai kepada mereka. Coba apa saja produk yang bisa kamu jual kepada sekelompok kontak yang isinya Ibu Hamil? Banyak kan? Bukankah itu semua tambang uang?
3. Mau bikin kodifikasi sendiri?
Boleh saja kok bikin sistem kode sendiri, asalkan kodenya memudahkan, bukan menyulitkan. Kemudian Anda bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan uang.
Selamat mencoba.
Kapan Saatnya WhatsApp Marketing Blast?
Sesuaikan saja dengan prospek atau target pasarmu. Kapan terbaiknya itu berbeda-beda. Namun umumnya dilakukan di waktu malam hari sebelum tidur. Tujuannya adalah agar dibuka setelah bangun tidur di pagi hari.
Anda sebaiknya tidak berlebihan dalam blasting iklan. Sebab akan sangat mengganggu jika terlalu sering. Enxyclo hadir sebagai penyedia jasa whatsapp marketing Solo terbaik di Soloraya!
Pengalaman saya, satu kali sebulan sudah lebih dari cukup.
Jika ingin lebih, sebaiknya menggunakan private message alias japri biasa.
Anda mulai menyapa dan mulailah ngobrol dengan mereka. Kalau sudah intens dan terjadi kepercayaan, baru deh jualan.
Baca Juga: Jasa Branding Solo: Melesatkan Bisnismu!
Memahami Klasifikasi Customer
Hal ini fundamental, tetapi jarang banget kita pahami. Jadi, ada tiga klasifikasi prospek.
Cold Market adalah orang-orang yang sama sekali belum kenal dengan kita.
Warm Market adalah orang-orang yang sudah kenal kita dan telah melakukan interaksi dengan kita, baik itu dengan membeli produk kita 1 kali ataupun hanya berinteraksi dengan apa yang kita infokan dengan mereka.
Hot Market adalah orang-orang yang sudah sangat kenal kita dan sudah melalukan transaksi berkali-kali dengan kita.
Nah, tujuan kita adalah menjadikan sebesar mungkin prospek agar menjadi Hot Market.
Selain itu, dengan memahami ketiga hal di atas, juga akan membuat kita bisa bersikap.
Misalkan begini:
Untuk yang masih cold kita tidak bisa langsung promosi begitu saja dengan mereka. Karena mereka adalah orang-orang yang belum kenal sama sekali dengan kita, maka sebelum kita mulai promosi kita harus membangun kedekatan dan juga kepercayaan dengan mereka melalui interaksi dengan mereka.
Setelah kedekatan dan kepercayaan itu terbangun (menjadi warm market), maka kita baru bisa mulai melakukan promosi dengan mereka namun itu pun dengan cara pendekatan soft selling tidak bisa langsung hard selling jualan.
Lalu untuk kategori yang hot market, kita bisa langsung menggunakan pendekatan hard selling yang langsung jualan dengan mereka. Tapi tetap terus membangun interaksi dengan agar mereka terus mengingat kita.
Sudah paham ya sekarang?
Berikan Alasan Terbaik
Salah satu hal yang membuat sebuah iklan penawaran gagal adalah ketika kita lupa menjelaskan mengapa orang-orang harus membeli produk kita sehingga mereka tidak yakin dan tidak tertarik untuk membeli.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda yakinkan:
- Mengapa pembeli harus membeli ke Anda? Anda tonjolkan kelebihan apa yang ditawarkan kepada calon pembeli yang membedakan Anda dengan yang lain.
- Mengapa harus membeli sekarang? Berikan mereka alasan bonus atau promo yang hanya berlaku sekarang atau berbatas waktu. Ini juga bisa ditambahkan karena jumlah yang terbatas.
- Mengapa mereka harus percaya kepada Anda? Ini menjadi penting karena tanpa adanya kepercayaan, maka mereka tidak akan membeli dari Anda. Anda bisa berikan lisensi, prestasi, atau apapun yang membuktikan bahwa Anda bisa dipercaya.
- Mengapa mereka harus ikut penawaran Anda? Beritahukan kepada mereka bahwa sedang ada promosi.
Brutal Follow Up ala WhatsApp Marketing
Ini adalah salah satu prinsip yang harus Anda pegang teguh agar menghasilkan penjualan rutin dari WhatsApp, karena orang yang sudah minat dengan suatu produk bisa lupa untuk segera transfer jika gak rajin-rajin di follow up.
Dan tentunya bagi orang menjalankan brutal follow up ini ada 1 kata yang harus mereka pegang:
Dilarang BAPER Kalau Nggak Jadi Transfer
Karena di PHP-in konsumen adalah suatu keniscayaan, jadi fokus kita untuk terus melakukan follow up.
1 – Ajukan Pertanyaan
Pada teknik ini kita memfollow up calon konsumen dengan cara mengajukan pertanyaan yang tujuannya adalah agar mereka segera menyelesaikan proses transaksinya
Contoh:
- Mau tranfer BCA atau Mandiri?
- Mau bayar hari ini atau besok?
- Mau cash atau debit?
2 – Mengasumsikan Pasti Beli
Pada teknik ini kita memberikan asumsi kepada calon konsumen bahwa mereka pasti beli dari kita bagimanapun juga pada akhirnya
Contoh
- Sebelum transfer pastikan nominal sesuai invoice
- Setelah transfer jangan lupa untuk konfirmasi dengan sertakan bukti transfer ya
3 – Tunjukkan Testimoni
Pada teknik ini kita memfollow up calon konsumen agar semakin yakin untuk membeli ataupun transaksi dengan cara menunjukkan testimoni dari orang-orang yang sudah membeli dari kita
Contoh
Ini ada beberapa testimoni pembeli sebelumnya. Semoga ke depannya Kakak juga merasakan dampak & manfaatnya
4 – Tanyakan Alasan
Pada teknik ini kita memberikan trigger kepada pembeli dengan pertanyaan yang membuat mereka menjadi semakin yakin untuk membeli ataupun transaksi dengan kita karena mereka sendirilah yang memberikan alasan kenapa harus beli dari kita. Enxyclo hadir sebagai penyedia jasa whatsapp marketing Solo terbaik di Soloraya!
Contoh:
Kak, saya penasaran. Kalau boleh tahu kenapa sih mau beli produk dari saya?
5 – Menawarkan Bantuan
Pada teknik ini kita mencoba memfollow si calon pembeli dengan cara menawarkan bantuan kepadanya
Contoh
- Apakah ada yang bisa dibantu?
- Kalau ada kesulitan jangan sungkan untuk japri ya
6 – Gunakan Analogi
Pada teknik ini kita memberikan analogi kepada mereka calon konsumen agar mereka segera menyelesaikan transaksinya
Contoh
Jangan sampai menyesal ya Kak kalo promonya habis. Karena penyesalan selalu datang belakangan, kalau di depan namanya pendaftaran, hehehe..
7 – To The Point
Teknik adalah yang ditujukan untuk langsung mengingatkan si pelanggan sehingga mereka segera melakukan pembayaran
Contoh
Kak, Invoicenya belum dikonfirmasi pembayarannya, rencana mau transfer kapan ya? Khawatir invoicenya mati dan voucher diskonnya keburu hangus.
WhatsApp Story Marketing
WhatsApp story adalah salah satu fitur WhatsApp yang bisa dipakai untuk jualan. Konsepnya adalah membuat update post yang hanya bertahan 24 jam saja sehingga story ini menarik karena selalu paling update.
Salah satu keunggulan WhatsApp adalah fitur story ini. Fitur ini dapat dilihat oleh orang lain dengan syarat orang itu menyimpan nomor WhatsApp Anda dan Anda menyimpan nomor WhatsApp-nya. Jika tidak disimpan, maka WhatsApp story tidak dapat dilihat.
Dengan demikian, selalu minta dan ingatkan pembeli Anda untuk menyimpan nomor hape Anda. Dan jangan lupa untuk segera menyimpan nomornya ya.
WhatsApp story jangan diisi dengan postingan yang itu-itu saja. Sebab WhatsApp story akan sering dilihat oleh pelangganmu. Jika itu membosankan, akan dilewatkan begitu saja. Berikut ini adalah ide-ide WhatsApp story agar jualanmu laris manis.
1. Aktivitas Packing
Aktivitas ini mudah dan menarik untuk dijadikan story. Apalagi dalam bentuk video. Namun, bukan berarti yang foto kalah menarik. Asalkan diedit dengan baik.
2. Resi
Tips ini tidak pernah lekang oleh zaman. Foto resi-resi ini menambah kepercayaan orang terhadap bisnis Anda. Resi-resi pengiriman jangan dibuang, ya. Sebab bisa menjadi bahan story. Enxyclo hadir sebagai penyedia jasa whatsapp marketing Solo terbaik di Soloraya!
3. Siap Dikirim
Produk yang sudah dikemas dan siap dikirim ditata rapi kemudian difoto. Ini menandakan bahwa produk Anda laris dan banyak yang cari.
Salah satu contoh WhatsApp Marketing yang berhasil ada di sini. Menjual ribuan buku dalam satu hari hanya dengan modal WhatsApp.
4. Selingan
Jangan melulu ide WhatsApp story-nya tentang yang serius, ada saatnya bikin story yang lucu dan menghibur.
5. Keluarga
Aktivitasmu bersama keluarga juga menambah kepercayaan bahwa dirimu ada dan normal sebagaimana manusia pada umumnya.
6. Poster Promo
Selain soft-selling, tidak ada salahnya jika kamu bikin story yang hard-selling. Misalnya promo produk baru.
7. Quotes Motivasi
Quotes motivasi cukup banyak digemari. Apalagi kalau quotes-nya sangat menginspirasi.
8. Sok Sibuk dan Sok Laris
Jika kamu masih baru di bisnis online, tidak usah khawatir untuk membuat status yang seolah-olah sedang sibuk atau sedang laris. Contoh status ini antara lain:
- Slow response dulu ya. Lagi selesaiin orderan.
- Produk tinggal 5 nih, bentar lagi close order.
- Jari pegel sedang menjawab chating dengan pelanggan.
- SABAR ya .. Admin lagi jawabin satu-satu
- BANJIR ORDER!
- LUAR BIASA!
- DAHSYAT!
- Yang luang, bantuin orderan sini.
Demikian pembahasan tentang WhatsApp Marketing. Semoga membantu.[]
8 thoughts on “WhatsApp Marketing: Meledakkan Omset & Profit Lewat Chat”