Membentuk Personal Brand. Bagaimana?

Fachmy Casofa

membentuk personal brand

Untuk mendominasi niche, caranya adalah dengan berbeda. Tapi jangan asal berbeda, tetapi berbeda yang mendominasi niche tersebut.

Salah satu caranya adalah men-disrupt dengan menambahkan ‘yang’. Misalkan:

  • Copywriter yang Sudah Berpengalaman 20 Tahun
  • Praktisi Branding yang Sudah Berpengalaman 50 Tahun

Untuk membentuk personal brand, ada tiga hal yang harus diperhatikan:

  • Kamu Siapa?
  • Apa Kemanfaatan yang Kamu Berikan kepada Publik?
  • Publik dapat Apa dari Kemanfaatanmu?

Tagline itu kalimat indah dari positioning-nya brand. Nah, positioning dibangun dari tiga hal:

  • DNA-nya apa
  • Core Value-nya apa
  • Added Value-nya apa?

Misalkan, seorang dokter.

  • DNA-nya adalah dokter.
  • Core Value-nya adalah menolong orang.
  • Added Value-nya, misalkan: dengan cepat, dengan fun.

Kalau dirangkum akan melahirkan positioning: dokter yang menolong orang dengan fun.

Nah, dari positioning itu, kemudian baru dibuat tagline (dengan diksi yang indah dan sticky).

Perlu diingat, untuk membangun personal branding, harusnya:

  • Populer + kompetensi + reputasi

Sekarang, semua orang adalah media. Masalahnya, mampukah setiap kita bikin konten yang setiap orang tertarik untuk membacanya. Kontennya, ingat bahwa video lebih baik daripada image dan grafis dan teks.

Selengkapnya bisa disimak pada perbincangan di video ini.

 

 

***

 

Konten ini ditulis oleh Fachmy Casofa, Founder of Enxyclo Creative Network Company. Topik-topik dalam Founder’s Note ditulis untuk mengeluarkan uneg-uneg sekaligus perspektif yang saya dapatkan dalam dunia bisnis untuk segera saya tuangkan lewat tulisan.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.