Bisnis Kuliner – Empat tahun yang lalu, saya membuka sebuah warung makan, namanya Pawon Guyub, sebuah konsep street food yang disajikan dengan kekinian. Ketika itu, usaha kuliner memang lagi booming-booming-nya. Akan tetapi, usaha itu hanya berjalan enam bulan. Banyak sekali kesalahan yang saya lakukan. Selain karena faktor hanya ingin tampil keren dianggap sebagai creativepreneur, beberapa hal dalam berbisnis kuliner tidak saya ketahui dengan pasti. Alhasil, uang saya puluhan juta, amblas begitu saja. Hubungan saya dengan seorang teman yang saya ajak bergabung juga ikut memburuk.
Benarlah kata orang, lebih baik menjadi teman karena berbisnis, daripada mengajak teman berbisnis, karena potensi bertengkarnya begitu besar. Kegagalan dalam menjalankan bisnis kuliner ini membuat saya frustrasi beberapa waktu, hingga kemudian rasa frustasi itu sembuh.
Nah, saya tidak ingin kegagalan yang saya alami juga dialami oleh banyak pengusaha apalagi pengusaha pemula yang ingin terjun ke bisnis kuliner. Percayalah, tak berguna dianggap keren karena bisa buka usaha kuliner akan tetapi pada dasarnya kamu tak memiliki wawasan yang cukup untuk masuk ke dalam usaha kuliner.
Berikut ini panduan bisnis kuliner untuk kamu yang ingin menjajal kelezatan berbisnis kuliner akan tetapi tak ingin berakhir dengan kebangkrutan. Konten ini adalah hasil kerja sama Enxyclo dengan Qalbinur Nawawi, penulis dari buku 100 Tips Sukses Berbisnis Kuliner. Silakan kontennya dibaca pelan-pelan, agar bisa dimengerti dan bisa kamu praktikkan.
Bagaimana Cara Bisnis Kuliner?
Menengok usaha kuliner yang sukses sekarang ini, tiba-tiba kreativitas seolah tak bisa dipisahkan dari mereka. Semua mengemas makanannya dengan sesuatu yang unik dan inovatif. Sebut saja bakso telor asinnya Bakso Boedjangan, martabak dengan 8 aneka toping-nya Markobar (Martabak Kota Barat), Black Kebab Detox Free-nya Kebab Turki Baba Rafi, dan lain sebagainya.
Demikian pula hal ini berlaku bila kamu sudah bulat ingin membuka usaha kuliner saat ini dan … ingin sukses.
Namun, kemudian pertanyaaan pun muncul:
- Akan tetapi bagaimana cara membangun usaha kuliner kreatif itu?
- Bagaimana cara mengembangkan usaha hingga menjadi besar dan banyak cabang di setiap kota di era digital saat ini?
Nah, untuk menjawab kedua pertanyaan inilah alasan dari konten ini ada. Singkat kata, konten ini ialah panduan bisnis kuliner yang akan menjawab kedua pertanyaan mendasar tersebut.
1. Menyiapkan Diri Berbisnis Kuliner
Di tengah menjamurnya usaha kuliner yang kreatifnya sudah kebangetan, kini membuka bisnis kuliner tak cukup karena ada market dan punya modal besar. Bila kita ingin sukses, produk kuliner kita buat harus punya diferensiasi dengan usaha lain sejenis dan semua pun harus serba matang. Di mana salah satunya, personal vision saat kita ingin membangun usaha itu harus jelas.
Mengapa?
Ya, ibarat pendaki yang ingin berhasil menapak puncak gunung, personal vision ialah peta yang mampu membawa pendaki sampai puncak. Sangat penting. Dengan mengetahui personal vision, fondasi usaha akan terbentuk sendiri dan saat membangunnya tahu strategi yang membawa kita ke arah sana. Sehingga, usaha kuliner yang kita jalankan bisa bertahan dan berkembang.
Apa sebenarnya personal vision itu?
Menurut Rhonda Abrams dalam bukunya Passion to Profits: Business Success for New Entrepreneur, personal vision ialah hal yang berkaitan dengan gambaran apa yang ingin kita capai di masa depan; mulai dari mengidentifikasi passion, melihat peluang usaha dari kemampuan yang kita miliki, bagaimana menjalani bisnisnya, sampai pada kapan harapan semua impian bisnis itu bisa terwujud. Atau, dalam kata lain, personal vision berisi capaian di masa depan beserta detail-detail tahapan untuk bisa mencapainya.
Saat ini, tak sedikit usaha kuliner seperti berjalan ditempat karena visinya masih kurang jelas. Padahal, bila visi berbisnis yang dibangun jelas, pasti strategi pemasaran yang dijalani efektif–tersampaikan pada masyarakat. Pun, kalau nantinya ditemukan kekurangan strategi marketing atau produk, pasti kita siap belajar kemampuan lain demi meraih visi yang sudah kita tetapkan.
Ada tulisan menarik dari Benjamin Hardi, Ph.D tentang tip-tip sukses. Silakan dibaca untuk pengembangan diri yang lebih baik.
Nah, pertanyaan pentingnya sekarang: bila saat ini kamu ingin membuka usaha kuliner–mungkin juga sudah menggebu-gebu sampai sudah terbayang konsep dan makanannya, sudahkah kamu memiliki personal vision yang jelas itu?
Masih bingung? Butuh panduan? Tak usah khawatir, di bawah ini sudah ada panduan cara menuliskan personal vision kamu.
(a) Identifikasi passion
Apa yang ada di benak kamu begitu membaca kalimat di atas? Apakah muncul bayangan sebuah konsep apa yang kamu sukai atau sebuah aktivitas yang membuatmu berdaya? Bila iya, bagus! Kamu bisa menafsirkan dengan seperti itu. Namun demikian, passion dalam aspek bisnis kuliner lebih mengerucut lagi–lebih dalam. Di mana passion ini mengenai makanan yang menarik minat kamu untuk dijadikan konsep usaha tempat makan. Apakah itu seafood, steak, makanan etnis—seperti sushi, mie ramen, dan mie korea, restoran Turki, kebab–pizza, sandwich, roti, Indomie, pasta, kopi ataupun teh. Nah, sudahkah kamu mempunyainya?
Bila kamu sudah mempunyai sedikit bayangan, mari diperjelas lagi. Sebab ini potensi untuk dijadikan konsep tema bisnis kuliner kamu. Tanyakan pada diri sendiri:
- apa makanan kesukaan kamu?
- apa makanan yang biasanya membuat kamu menambah terus menerus?
- apa makanan yang sering kamu pilih bersama teman-teman di kafe
- jika kamu bisa masak, apa makanan yang saat kamu buat bisa menuai detak kagum orang di sekitarmu?
(b) Identifikasi skill yang kamu miliki
Setelah sudah tahu makanan yang kamu sukai, kini saatnya belajar mengukur kemampuan diri sendiri dalam usaha membuka usaha kuliner ini. Apakah kamu suka di dapur–suka menciptakan masakan enak? Apakah kamu orang yang mahir mengelola keuangan? Apakah kamu jago memasarkan produk hingga bisa laku? Atau Apakah kamu jago dalam membuka website dan mengelola komunitas? Apapun itu, catatlah. Sebab ini bakal jadi salah satu modal penting bisa menjalankan bisnis kuliner.
(c) Ikuti pelatihan atau pendidikan
Bagus! Bila kamu sudah menemukan makanan utama yang ingn kamu jual dan skill untuk mendongkrak membuka usaha. Namun, tak perlu terburu-buru membuka tempat makan keesokan harinya. Jangan. Akan tetapi, sebaiknya kamu mencari ilmu sebanyak-banyaknya agar kian matang. Caranya, kamu bisa membeli buku terkait bisnis kuliner, mengikuti workshop atau pelatihan untuk melengkapi ilmu teori maupun praktik. Di titik ini, bila kamu mengikutinya pasti akan bisa merasakan apakah kamu sudah layak atau tidak membuka usaha kuliner.
(d) Evaluasi pengalaman
Maksud poin ini ialah kamu “memanggil” lagi segala pengalaman–khususnya makanan utama yang kamu ingin usung–untuk membuat makanan yang enak dan mampu bersaing. Sebagai contoh, katakanlah kamu suka bakso dan akhirnya ingin membuka usaha tempat makan bakso. Dan karena kamu suka bakso dan pasti sudah banyak mencoba tempat bakso di mana-mana, kamu pasti punya gambaran bakso yang enak itu seperti apa dan bila kurang seperti apa. Nah, gunakan pengalaman ini untuk mematangkan produk yang kamu usung sebagai menu usaha kuliner. Kalau dirasa kurang, kamu juga bisa menganalisis produk sejenis yang sudah laku dari usaha yang kamu usung. Apa yang membuat makanan itu enak dan disukai masyarakat. Bila sudah dapat, kembangkan lagi agar produk makanan itu menjadi identitas tempat makan kamu.
(e) Evaluasi tujuan gaya hidup yang ingin dicapai
Ini bagaimana kamu ingin menjalani hidup di masa depan. Apakah kamu orang yang suka menghabiskan 60 jam dalam seminggu untuk mengurus bisnis kamu? Apakah goal hidup kamu “menghilang”dari segala aktivitas operasional bisnis, memantau dari jauh dan lebih banyak bersama keluarga serta anak-anak? Atau, kamu orang yang mempunyai karyawan lebih 100 karyawan? Semakin kamu bisa menjelaskan aspek ini dengan rinci, maka semakin mudah kamu mengidentifikasi langkah-langkah supaya target itu bisa tercapai.
(f) Identifikasi tempat yang ingin tinggali
Di mana nanti kamu akan tinggal? Apakah kamu ingin traveling ke negara-negara Eropa tapi tetap bisa mengevaluasi bisnis dari jauh, atau kamu ingin tinggal di dekat dengan usaha yang kamu buka? Semua sah-sah saja. Namun, biasanya acuan tempat tinggal idaman kita di masa depan itu tergantung jenis usaha kuliner yang kita bangun.
(g) Jelaskan pendapatan yang ingin dimiliki
Jangan menuliskan hal ini lembar personal vision kamu. Lagipula, seringkali pelaku usaha sudah mempunyai keinginan pendapatan yang ia ingin dapatkan. Bila nominal pendapatan bulanan yang kamu tetapkan sangat besar, kamu harus mampu menjelaskan tahapan caranya dan memasukannya jadi bagian visi berbisnis. Ini agar segala usaha bisnis yang kamu jalani bisa mendekatkan dengan pendapatan per bulan yang kamu inginkan.
(h) Seberapa besar perusahaan yang ingin kamu bangun?
Ya, meski kamu belum memulai usaha, kamu harus tahu tempat makan yang ingin kamu bangun ini bakal jadi perusahaan besar atau hanya perusahaan kecil. Di samping itu pula, jangan lupa kamu harus menerima risiko target usaha yang kamu sudah tentukan. Bila kamu ingin perusahaanmu jadi perusahaan besar, kamu harus bekerja sama dengan investor. Yang mana risikonya kamu harus legowo bila suatu saat menerima intervensi atau kebijakan yang keluar bukan dari “tangan” kamu saja. Kecuali kalau kamu ingin membangun usaha dengan skala kecil atau sedang, yang biasanya status kepemilikannya sebagai pemilik tunggal.
(i) Mengurus perusahaan sendiri atau kerjasama dengan orang lain?
Ini juga pertanyaan penting yang harus kamu jawab, kawan. Apakah kamu orang yang suka mengelola setiap aspek bisnis atau kamu orang yang suka mendelegasikan tanggung jawab ke pegawai kamu. Apakah kamu orang yang butuh orang yang mendukung kamu, untuk merangsang ide-ide keluar dan mengeksekusinya. Apakah kamu hanya ingin mengurusi soal “dapur”dan butuh meng-hire orang lain untuk melengkapi usaha bisnis kamu agar sukses. Namun demikian, dalam praktiknya biasanya semua itu tergantung dari sistem operasional bisnis yang ingin kamu buka. Jadi, cari tahu dulu bisnis yang kamu inginkan, sebelum memutuskan operasional kerja.
(j) Nilai budaya atau value apa ingin kamu bangun dari perusahaan ini?
Bagus! Bila kamu sudah punya bayangan nilai perusahaan yang kamu ingin usung. Ingin membangun perusahaan ini berasakan kekeluargaan, fun organisasi, atau flat organisasi? Pasalnya, usaha yang bagus pasti punya nilai budaya yang diperjuangkan di dalamnya. Contohnya usaha Ayam Bakar Mas Mono, ia membangun usaha berasaskan nilai kekeluargaan. Sebab Mas Mono percaya bahwa bila mereka sudah membuat suasana keluarga pada karyawan yang dimilikinya, pasti delivery yang diterima pelanggan dari karayawan pasti sama.
(k) Apa skill bisnis yang kamu punya?
Semua orang pasti punya kemampuan-kemampuan tersendiri agar sebuah bisnis bisa jalan. Hal ini tak terkecuali dalam menjalakan bisnis kuliner. Oleh karenanya, mulailah mencari tahu kelebihan yang kamu punya–dengan teliti. Mengapa? Sebab itu bakal menentukan bagaimana mengelola bisnis kamu ke depannya; apakah kamu membutuhkan orang lain untuk menutupi kekurangan skill kamu, atau yang kamu butuhkan hanya mengikuti training agar kekurangan skill kamu bisa ditutupi.
(l) Buat personal vision terbaik kamu!
Untuk membantu kamu memerolah visi yang jelas, isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Mau ditulis lebih rinci? Oh, itu justru lebih bagus–itu malah yang dicari. Sebab, seringkali mendetailnya segala perencanaan memudahkan kita menapaki tangga-tangga kesuksesan, dan akhirnya berada di puncak.
- Identifikasi passion kamu
- Identifikasi skill yang kamu miliki dalam usaha membuka bisnis kuliner ini
- Ikuti pelatihan/pendidikan
- Evaluasi pengalaman
- Evaluasi tujuan gaya hidup yang dicapai
- Identifikasi tempat yang ingin tinggali
- Jelaskan pendapatan yang ingin miliki
- Seberapa besar perusahaan yang ingin kamu bangun?
- Kamu ingin mengurus perusahaan sendiri atau kerjasama dengan orang lain?
- Dari kemampuan leadership, kualitas management dan lainnya, karakter mana yang akan membuat kamu bertahan dalam usaha kuliner ini?
- Apa skill bisnis yang kamu punya?
- Bisnis skill yang kamu ingi kembangkan untuk membuat usaha kuliner kamu sukses?
2. Menyiapkan Produk Bisnis Kuliner
Kamu sudah menetapkan makanan utama yang ingin kamu ingin jual. Kamu pun siap membuka usahamu secepatnya karena melihat respons orang di sekitarmu yang sangat ketagihan. Namun, jangan langsung membuka usahamu dulu, ya.
Lho, kok?
Ya, redakan sejenak keinginan itu, dan kuatkan makanan utama yang kamu pilih dengan balutan kreativitas. Banyak yang hanya berpatokan dengan rasa yang enak. Kalau hanya itu, sudah banyak di luar sana tempat makan. Kita harus lebih jeli lagi dan butuh siasat agar bisa memenangkan persaingan.
Dunia kuliner sekarang ialah dunia kuliner kreatif. Perang kreativitas. Jadi, harus pula mengemas makanan kita dengan kreatif agar saat makanan sampai ke konsumen bisa memberi experience tersendiri–yang hanya ada di tempat makan kita. Dan bila mereka puas, makanan beserta tempat makan kita bakal jadi tempat yang memorable.
Kini, pasti di benak kamu muncul pertanyaan: lantas, bagaimana cara “membungkus” makanan yang kita sudah pilih menjadi identitas bisa memberi pengalaman yang aduhai di lidang pelanggan?
Ah, saya yakin kamu sudah punya bayangan sedikit. Buatlah keunggulan makanan yang kamu sudah pilih itu sebanyak-banyaknya. Mulai dari pemberian nama yang unik, racikan rasa yang tak ada dua, kreasi penyajian atau pengemasan, pelayanan memuasakan ala VIP, tempat makan yang asik, sampai pada pemasarannya.
Bila kamu punya banyak kelebihan dan mampu men-delivery-nya kepada konsumen yang kamu incar, boom! Customer kamu pasti puas dan bakal datang lagi tanpa pikir panjang.
Dan untuk lebih jelas mengenai bagaimana menciptakannnya, berikut langkah-langkah yang bisa kamu jadikan pegangan..
2.1. Keunikan Produk
(a) Pemberian nama produk
Memberikan nama yang unik selain juga mudah diingat juga bisa jadi faktor pembeda dengan bisnis kuliner yang sejenis. Misalnya Warunk Upnormal yang menyajikan Indomie sebagai menu andalannya, ia mengganti namanya Indomie Gokil, Indomie Sadis Mampu dan Sadis Manis. Kemudian nama menu Bakso Boedjangan juga tak kalah unik, katakanlah sop durian yang ia namakan Es Durian Kesepiannya. Dan hal yang sama kamu dapati di Waroeng Mee dan Nasi Goreng Mafia.
(b) Rasa
Karena bisnis kuliner ialah bisnis rasa, ini ialah bagian vital bagi sebuah usaha kuliner. Prinsipnya, siapa yang bisa menyajikan makanan enak tak ada dua, ia akan mendapat hati konsumen. Dan ini pula berarti bisnis yang dibangun pun bisa survive.
Bagaimana caranya? Umumnya, kamu bisa memodifikasi resep yang sudah beredar menjadi makanan baru dan menjadi trademark usahamu atau memberi jawaban yang menjadi keresahan dari konsumen atau teori yang disebut Hermawan Kartajaya ialah anxiety dan desire. Sekadar informasi, usaha kuliner kreatif yang berhasil ini berpatokan dengan pendekatan itu. Kita ambil contoh Bakso Boedjangan, OTW Food Street dan Kafe Mix Diner & Florist. Menu Bakso Boedjangan dan OTW Food Street ialah hasil dari inovasi dari modifikasi yang mereka lakukan secara tekun, di mana–untuk menu Bakso Boedjangan misalnya–menu baksonya sangat variatif. Bakso yang biasanya hanya berisi daging atau telor, “disulap” menjadi banyak varian, terdiri dari keju, telor bebek dan olahan lainnya. Sementara OTW Food Street “menaikan kelas” cendol, minuman tradisional yang biasanya ada depan SD (Sekolah Dasar). Ia memadukan cendol dengan makanan lain, seperti Oreo, alpukat, hezelnut dan lain sebagainya. Terhitung 12 varian, OTW Food Street membuat varian cendol ini.
Sementara Kafe Mix Diner & Florist, dia menyediakan mie sebagai menu andalannya. Apa keunikannya? Seringkali kita merasa dibohongi dengan produsen mie karena mie yang kita buat tak mirip dengan bungkus aslinya. Namun, karena ini hal sepele dan tahu gambar itu hanya teknik iklan saja, akhirnya kekecewaan itu kita pendam saja–sendiri-sendiri. Nah, Mix Diner & Florist ini menghadirkan mie rebus sesuai dengan bungkus aslinya. Orang pun yang datang ke kafenya dan mendapati mie yang mereka pesan sama dengan bungkus, dalam hatinya bersorak, ”Nah ini dia yang gue cari.” Singkat kata, akhirnya usaha tiga tempat makan ini tak hanya sekedar survive, tapi bisa berkembang dengan baik.
(c) Tampilan atau bentuk
Ini sudah bukan lagi rahasia buat creativepreneur. Sebab, menu yang biasa pun akan terlihat luar biasa bisa disajikan dengan sedap menggugah selera. Misalnya, bila coffelatte yang kita pesan di kafe tak ada lukisan di dalam gelas pasti tak akan menarik, kan? Berbeda bila jika barista membuat gambar untuk kamu, katakanlah bunga, pasti akan memberikan nilai tambah.
Tapi saya yakin creativepreneur seperti kamu sudah memikirkan ini. Apalagi sekarang instagram sedang booming, tempat jadi acuan tambahan sebuah sajian tempat makan. Bila rela mengunggah hasil makanan yang mereka beli ke akun Instagram-nya, kita sama saja mendapat promosi gratis. Dan saat ini hampir semua usah kuliner memanfaatkan Instagram sebagai strategi pemasaran onlinenya. Sebagai contoh, mie rebus dari Whats ‘Up Cafe, Bakso telor asinnya Bakso Boedjangan, aneka kopi Say Something Coffee, atau martabak dengan 8 aneka toping punya Markobar (Martabak Kota Barat), alamak! Kamu pasti cuma bisa menelan ludah sendiri. Niat sekali mereka, padahal foto makanan saja.
(d) Kreasi penyajian
Ini juga jangan sampai luput dari perhatian kita. Sebab penyajian makanan yang menarik akan memberi pengalaman positif bagi para konsumen kamu. Misalnya, kue cubit yang merupakan makanan biasa. Namun, berubah menjadi makanan bernilai tambah saat disajikan dengan aneka rasa, bentuk, dengan toping oreo di atasnya.
(e) Sistem pemasaran
Di era digital ini, sistem pemasaran tak hanya mengandalkan cara konvensional. Namun, sudah memanfaatkan media sosial sebagai media promosi agar tempat makan kita dikenal dan menonjol dengan tempat makan lain. Bahkan, lewat media sosial, kita bisa membangun komunitas atau pelanggan setia kita, yang tentu, pada akhirnya mendongkrak penjualan. Contoh sukses tempat makan yang memanfaatkan media sosial ialah keripik Maicih. Seperti yang kamu sudah ketahui, dengan sudah memiliki keunikan rasa dengan eksploitasi rasa pedas–sesuatu yang baru saat itu dan membuat banyak orang penasaran, mereka memasarkan produknya, ia berjualan berpindah-pindah dengan menginformasikan lokasi jualannya via Twitter.
2.2. Kelangkaan
“Hal apa yang kamu tawarkan yang membuat usaha kamu berbeda dengan orang lain?” Inilah pertanyaan penting yang harus kamu jawab dari poin ini. Sebab ini akan membuat usaha kamu menonjol dan bisa mengambil hati banyak orang di jenis kuliner yang kamu pilih. Misalnya saja, keripik Maicih yang mengeksploitasi rasa pedasnya, Momilk dengan sensasi susu segar dengan porsi besar, martabak Markobar berinovasi dengan toping yang beraneka rasa, OTW Food Street mengeksploitasi cendol dengan memadukan banyak rasa, Bakso Boedjangan berinovasi isi bakso yang umumnya hanya berisi telur dan daging.
2.3. Tidak Mudah Ditiru
Alasan ketidakmudahan ditiru jadi satu elemen penting sebagai penentu keunggulan suatu produk. Sebab bila produk kita mudah ditiru orang, maka keunggulan produk akan bertahan sebentar. Sebagai gambaran, bila kamu punya usaha kue cubit yang meraup banyak keuntungan dengan kelebihan toping dan aneka rasa, dan beberapa saat kemudian kompetitor meniru kamu, pasti keuntungan itu akan terbagi dengan dia. Tentu, usaha kamu tak akan “spesial” lagi.
Namun adakah cara untuk mencegah kejadian hal itu? Ada. Cara pertama kamu bisa mendapatkan hak paten agar produk atau resep itu jadi trade mark dari usaha kamu. Kedua, ialah terus berinovasi dan menjadi pionir dalam usaha yang kamu bangun.
2. 4. Fokus pada Inovasi
Setelah kamu sudah memiliki makanan untuk kamu kembangkan dan jadi identitas usaha kamu, selalu lakukanlah inovasi. Perhatikan prilaku dari target kamu; adakah perubahan prilaku makan. Bila ada, ubahlah untuk agar produk kamu terus menjawab kebutuhan mereka. Dengan cara ini kamu akan stand out dan top of mind dalam jenis makanan yang kamu pilih.
3. Menyiapkan Branding Bisnis Kuliner
Punya merek dengan branding yang kuat ialah keinginan semua para pelaku bisnis, termasuk bisnis kuliner. Sebab bila branding sudah kuat, produk kita jadi daftar pertama dibeli atau dicari ketimbang tempat makan lain.
Dan contoh yang pas untuk itu ialah Starbuck.
Ah, Starbuck mah memang sudah perusahaan besar jadi branding-nya pasti kuat?
Ya, memang, Starbuck merupakan perusahaan besar. Tapi bukankah yang besar juga pernah kecil? Hanya saja letak perbedaannya mereka tahu betul cara mem-branding dirinya saat sudah memiliki produk yang enak. Sehingga, produknya pun menghasilkan produk yang unik, memorable, dan adorable bagi pelanggan. Dan ini terbukti dari ekspansi bisnisnya yang sudah ke banyak negara sekarang. Hal ini diperkuat dengan Starbuck menjadi Wow Brand 2016 menurut majalah Marketeers dalam event League 300. Dimana Starbuck menjadi salah satu brand tertinggi dari Brand Advocacy Ratio (BAR) atau sering direkomendasikan masyarakat.
Oh, kuncinya jadi asal kita mampu mengkreasi brand makanan kita jadi makanan yang unik, memorable, adorable, dan sering diadvokasi, usaha kita bisa sebesar mereka? Tepat! Tapi, bagaimana caranya untuk bisa mencapai itu?
Nah, agar kamu bisa mencapai titik itu, ada empat hal yang harus lakukan sebelum membuka usaha kuliner, yakni membuat logo yang keren, bentuk kemasan yang bagus, konsep store yang memorable dan nyaman, serta representasikan segala keunikan itu ke konsumen baik tatap muka maupun lewat website, SEO dan sosial media.
3.1. Logo yang Keren
Logo yang keren ialah logo yang merepresentasikan visi yang ingin dicapai. Selain itu, logo harus dibuat bagus agar bisa diterapkan untuk semua medium promosi. Mulai dari stationary, buku menu, bungkus kemasan produk, kartu nama, neon box dan lain sebagainya. Bila kedua hal ini bisa dilakukan, usaha kuliner kita tak hanya bisa dikenal orang, namun juga bisa stand out di antara usaha kuliner yang lain.
Berikut ini ialah cara membuat logo yang keren yang bisa kamu jadi pertimbangan:
(a) Simpel
Mengapa logo harus simpel itu agar usaha kuliner mudah dikenal banyak orang. Namun, tak juga terlalu simpel hingga tak ada value yang terasa begitu orang melihat logonya. Bukan. Arti simpel ini terkait logo itu harus menggambarkan sesuatu yang menarik dan unik–yang mana biasanya berasal dari visi bisnisnya.
(b) Mudah diingat
Dikatakan sebuah logo itu bagus bila saat pertama kali melihatnya kita langsung mudah mengingatnya. Nah, inilah yang harus kita kejar dan pertimbangkan saat membuat logo. bagaimana caranya, buatlah sesederhana mungkin. Simplicity is memorability.
(c) Tahan lama
Suka tidak suka, bikin logo tak bisa berdasarkan selera kita atau ‘ah kalo gini pasti keren’. Logo yang bagus itu ada sifatnya longlasting atau bila usia brand itu sudah bertahan 20-50 tahun masih dipakai logonya. Adakah patokan untuk bisa membuat logo itu tahan lama, biasanya kita menggali dulu visi dari usaha yang kita usung. Sebab logo yang bagus ialah hasil dari visi yang diperjuangkan usahanya.
(d) Fleksibel
Ini juga hal yang tak kalah penting. Buatlah logo yang bisa diaplikasikan ke banyak media. Bila logo kamu terlihat bagus di poster, tapi hancur diterapkan di mug, bakal sulit untuk logo bisa mudah dikenal. Kemudian, lihatlah bagaimana jadinya bila logo diterapkan jadi warna hitam-putih atau billboard, akankah masih bagus? Bila hasilnya bagus, berarti logo yang kamu buat sudah bagus.
(e) Sesuai pasar
Ini bagaimana kamu memosisikan logo harus sesuai dengan tujuan dan pasar yang kamu tuju. Bila kau sedang membuat logo untuk toko mainan anak-anak, pasti akan pas bila kamu memakai huruf dan warna yang lucu dan warna terang. Jangan elemen itu dipakai membuat logo untuk tempat makan, pasti nggak “masuk”. Selain itu, pastikan saat membuat logo jangan terjebak bahwa logo menggambarkan apa yang kita tawarkan ke konsumen. Semacam perusahaan mobil harus menunjukan mobil, usaha tempat makan harus melihatkan produknya. Tidak selalu begitu kawan. Kita bisa membuatnya hanya nama, atau menggabungkan antara nama dan gambar.
3.2. Menyiapkan Kemasan yang Outstanding
Inilah yang memengaruhi kesan memorable dan sticky di benak pelanggan mengenai suatu makanan. Oleh karenanya, pastikan kamu mengemas makanan kamu dengan bentuk kemasan yang bagus.
Tetapi, bagaimana idealnya sebuah kemasan itu bisa disebut bagus? Kamu bisa merujuk pada enam patokan dalam membungkus makanan sebagaimana ada dalam buku Cerdas Mengemas Produk Makanan & Minuman karya Yuyun A dan Delli Gunarsa. Apa saja enam patokan itu, berikut penjelasan rincinya:
(a) Efektivitas
Apa produk makanan unggulan Anda? Bahan kemasan seperti apa yang pas dari makanan itu, namun tetap tak mengurangi kualitas rasa? Inilah dua pertanyaan penting yang harus kamu jawab. Sebab, salah memilih bahan bakal menghamburkan uang dengan hal yang tak perlu. Jadi, semuanya—entah itu bahan plastik, kaleng atau kertas—harus disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan produk yang dikemas. Sebut saja Kebab Turki Baba Rafi yang bahan bungkusan berbahan duplex bukan berbahan dari kertas. Pemilik tahu betul bahwa kebab ialah makanan yang ingin langsung di makan, bukan makan di rumah layaknya bakso. Jadi, dia memakai bahan yang agak tebal agar bisa mencegah konsumen tangannya kepanasan saat menerima kebab.
(b) Keamanan pangan
Pernah lihat kemasan Warung Nagih bagi pelanggannya yang membeli roti secara take-away? Belum? Tengoklah di sosial medianya. Memilih roti dengan keanekaragaman toping di atasnya sebagai makanan andalan, warung ini tahu betul pengemasan baiknya dilakukan sampai tertutup. Dengan bungkusan tertutup plus bersih, produk yang dibeli bisa tetap aman, kualitas makanan terjaga, dan bahan berbahaya tak bisa masuk. Dan ini pula jadi kunci pertimbangan dalam memilih bentuk kemasan makanan. Ya, saat membayangkan jenis bahan dan bentuk kemasan yang menjadi makanan, pikirkan apakah hal itu bisa menciptakan keamanan produk dan tak membuat kualitas rasa makananmu menurun.
(c) Mudah pengiriman
Ini juga harus jadi pertimbangan. Sebab, melihat hampir usaha kuliner saat ini berkerja sama dengan ojek online, maka pertimbangan ukuran dan ketahanan harus lebih diperhatikan. Sehingga saat produk makanan sampai pada konsumen, tak ada kerusakan yang memicu penurunan kepuasan. Contoh saja usaha Martabak Kota Barat (Markobar), di mana mereka memakai jenis dus laiknya bahan yang dipakai Pizza Hut. Bahan ini mereka pilih karena sepertinya mereka tahu, bila memakai bahan duplex dengan keunggulan produknya ialah toping dengan 8 rasa, bentuk martabaknya rentan untuk berubah. Mereka butuh yang lebih solid agar saat dibawa pulang konsumen sajian toping tidak berantakan.
(d) Mudah dikenali
Tak sekadar mementingkan rasa aman dan efektivitas, kemasan sebisa mungkin didesain – baik dari bentuk maupun gambar – agar bisa dikenali dengan mudah atau diingat oleh konsumen. Dengan demikian, bila kamu ingin membuat kemasan sendiri berilah sentuhan kreativitas yang merujuk identitas dari usaha yang kamu miliki. Misalnya saja Bungkusan Kebab Turki Baba Rafi. Dengan warna hitam dan kuning yang memang sudah jadi trademark-nya, usaha ini menyajikan logonya, desain ciamik plus kutipan yang mencoba meningkatkan value dari kemasan kebabnya, yakni Life is like kebab, you have to fill it with the best ingredients. Asyik, kan?
(e) Desain ergonomis
Saat merancang kemasan agar bisa terlihat menarik, perhatikan juga sisi ergonomisnya. Saat merancangnya, selalu tanyakan ke dalam diri kamu: apakah konsumen akan kerepotan bila bentuk kemasannya seperti ini; apakah bentuk kemasan ini mudah dibawa konsumen atau tidak; apakah konsumen akan kesulitan saat mencoba ingin melahap makananmu? Bila kamu merasa bentuk kemasan kamu tak merepetokan konsumen kamu, berarti kamu sudah memenuhi syarat keergonomisan.
(f) Faktor keindahan
Buatlah kemasan yang bernilai daya tarik bagi target pasar yang kamu tuju. Banyak cara untuk bisa mendapatkanya, salah satunya dengan menyertakan gambar yang memerlihatkan sisi kelezatan produkmu.
3.3. Menyiapkan Store atau Outlet Bisnis Kuliner
Membuat tempat makan yang nyaman dan memorable sudah wajib saat ini. Sebab kini persaingan bisnis kuliner bukan lagi “berperang” soal rasa lagi, tapi juga perang suasana tempat makan. Pelaku usaha berpandangan semakin banyak keunggulan yang mereka miliki maka besar pula untuk konsumen memilih tempatnya, dan itu memang benar.
Bila kamu ingin juga membuat suasana tempat makan yang memorable, sebelumnya kamu harus tahu dulu sistem operasional bisnis yang kamu bangun baru. Bila sudah kamu tentukan, barulah memiliki keunikan suasana yang kamu bangun untuk pengunjung yang datang ke tempat makanmu. Tidak mungkin kamu ingin membuat suasana yang nyaman, syahdu, intim, tapi sistem operasional kamu ialah fast food seperti KFC? Karenanya, pikirakan dulu sistem operasionalnya.
Di bawah ini kami sudah merangkum ragam dari sistem operasional dan panduan membuat suasana unik untuk memudahkan kamu membuat tempat makan yang memorable, berikut penjelasan lengkapnya.
(a) Memilih strategi operasional
Baiklah, jika kamu sudah memikirkan bagaimana tata letak bangku dan meja untuk bisnis kuliner kamu. Tapi, eitss… jangan langsung menetapkannya. Mengapa?
Pasalnya, bagaimana tata letak suatu tempat makan itu tergantung dikonsep layanan usaha yang kamu pilih. Nah, di tahap ini, setelah sebelumnya kamu sudah memaparkan visi berbisnis yang jelas, memahami keunggulan produk dan kemasan, kini saatnya memilih sistem operasional dari usaha kamu. Di bawah ini ada beberapa referensi sistem operasional yang bisa kamu jadikan pilihan.
(b) Fine dining
Ini adalah konsep yang menawarkan pelayanan berkelas tinggi untuk pelanggannya. Hal ini bisa dilihat dari semua desain interior, hidangan menu makan, koki terkenal ataupun suasana yang tercipta di sana.
(c) Casual dining
Apakah kamu ingin membuat pelanggan yang datang ke tempatmu merasakan suasana santai kekeluargaan dan harga tak terlalu tinggi? Jika iya, mungkin pilihan casual dining ialah pilihan yang tepat. Pasalnya, konsep tempat ini menyajikan banyak meja besar dan panjang. Di mana hal itu sengaja agar bisa mengakomodasi pelanggan yang datang secara berombongan. Dari segi harga, hidangan menu casual dining tak terlalu tinggi ketimbang fine dining. Oleh sebab itu, biasanya, basis pelanggan sistem operasional sangat luas.
Konsep casual dining terdapat variannya saat ini, berikut penjelasan lengkapnya:
- Bistro
Ini ialah sebuah istilah dari kafe yang melayani dengan makanan sederhana namun dengan harga yang tak terlalu mahal atau menengah. Untuk menu makanan biasanya merujuk pada menu eropa dan beberapa menu lokal.
- Buffet
Buffet atau prasmanan ialah konsep restoran yang menyajikan menu makan lengkap. Seperti yang kamu sudah bisa tebak, konsep pelayanan seperti ini self service, artinya pembeli mengambil sendiri makanannya yang sudah disiapkan dalam satu tempat. Dari keanekaragaman pilihan makanan, jenis casual dining ini termasuk lengkap, di mana ada makanan pembuka, makanan inti sampai dessert atau makanan penutup.
- Cafe
Dengan menonjolkan tempat duduk terbuka dan banyak, konsep restoran seperti ini menawarkan makanan yang bisa dikonsumsi banyak orang. Apakah itu olahan roti, sandwich, martabak atau hot dog.
- Coffee shop
Saya yakin kamu sudah akrap dengan konsep pelayanan seperti ini. Ya, sebab saat ini coffee shop sedang menjamur di setiap kota. Bagaimana pelayanannya, dari segi konsep layanan kamu mereka memberi menyediakan tempat untuk para pelanggan bersantai atau bersosialisasi tanpa harus ada tuntutun mengonsumsi makanan yang dipesan cepat selesai. Menyoal menu, biasanya menu menyadiakan aneka kopi lokal maupun sudah umum dipasaran, katakanlah capucino dan caffe late. Sementara soal makanan, minimal biasanya mereka menyediakan makanan dingin seperti kue, misalnya chees cake, donat, atau brownies.
- Fast-casual
Sebagaimana dari namanya, restoran ini menawarkan pelayanan cepat nan santai tapi layanan mereka terbatas. Hal ini bisa dilihat dari jumlah kursi yang tak sepenuh restoran cepat saji. Namun dari menu, biasanya menu makanan mereka cenderung beragam dengan ketimbang restauran cepat saja. Konsep ini juga terbilang baru, di mana kita biasanya bisa melihat proses makanan yang dibuat.
- Fast food
Saya yakin kamu sudah tahu mengenai sistem operasional restoran ini. Ya, seperti namanya restoran ini menyajikan pelayanan yang cepat dan nyaman. Biasanya jenis restoran ini punya dekorasi yang simpel, makanan-makanan tidak mahal dan fast counter service atau pelayanan cepat dari konter.
- Family style
Biasanya konsep tempat makan seperti ini menyajikan aneka menu yang tak hanya ditujukan untuk orangtua tapi anak-anak juga bisa mengonsumsinya. Selain itu, karena biasanya konsumen yang datang berombongan, bangku dan meja dan bangku yang dipakai besar-besar.
3.4. Menghadirkan Experience Khusus Berupa Suasana
Vital. Itulah satu kata untuk menggambarkan suasana bagi bisnis kuliner. Pasalnya, banyak tempat makan berhasil punya tempat tersendiri di hati pelanggan lantaran faktor ini. Jadi, saat membuka tempat makan, pikirkanlah matang-matang pengalaman apa yang akan dirasakan pelanggan kamu saat datang. Di bawah ini ada elemen-elemen yang harus kamu perhatikan untuk menciptakan suasana unik bisnis kulinermu:
Rasa: ini ialah urutan pertama yang harus kamu cek sebelum membuka usaha makan. Ya, pastikan rasa di setiap menu makan yang kamu sajikan itu enak. Supaya para pembeli mau terus datang ke tempatmu, lagi dan lagi.
Pemandangan: dekorasi yang apik bakal membawa suasana makan kita di suatu tempat makan jadi lebih menyenangkan. Tapi, peletakan ornamen—entah itu lukisan, gambar mural, kutipan inspirasional yang dibingkai—bukan asal meletakannya. Untuk mendapatkan penempatan yang pas atas suatu ornamen, setidaknya ada satu pertanyaan kamu tanyakan harus tahu jawabannya: apakah peletakan ornamen ini mengganggu kenyamanan orang makan atau tidak?
Pencahayaan: inilah faktor yang kental membuat kesan tercipta saat seorang pembeli memutuskan datang ke tempat makan kamu. Jadi, harus diperhatikan secara matang, bagaimana lampu itu menyinari seisi ruangan tamu. Pencahayaan yang baik selain membuat mood pengunjung jadi lebih baik, itu juga siasat untuk menutupi kekurangan interior tempat usaha kamu.
Warna: tahukah kau bahwa warna di tempat makan itu memengaruhi nafsu makan dan mood kita? Ya, bahkan warna tak jarang juga dipakai untuk identitas usaha –yang biasanya tertuang dalam logo. Jadi, hati-hati memilih warna saat menetapkan warna sebagai salah satu pemanis ruangan tempat usahamu.
Proses masak: tak hanya aspek yang kita pandang yang memengaruhi kenyamanan konsumen, percaya atau tidak proses masuk juga “masuk” di Ya, beberapa tempat makan justru memerlihatkan kegiatan koki di dapurnya. Bahkan, beberapa tempat makan menjadikan ini sebagai strategi bisnis. Misalnya, J.Co yang sengaja membuat konsep dapur terbuka dan pengunjung berdiri saat mengantri. Yang mengesankan tempat makan itu ramai dan akhirnya benar-benar ramai.
Suara: suara-suara yang ada di dalam tempat makan memengaruhi suasana yang coba kamu buat. Jadi, sebisa mungkin sadari suara-suara apa yang akan customer-mu bakal dengar. Jangan sampai suara itu menurunkan daya tarik tempat usaha kamu dan akhirnya menurunkan rasa kepuasan mereka.
Musik: ini juga bagian yang tak kalah penting dalam penciptaan atmosfer untuk usaha kamu. Biasanya, lagu yang diputar menggambarkan dari target yang kamu sasar. Buatlah daftar lagunya serepresentatif pasarmu dengan mengelaborasi daftar best song di program musik di TV maupun chart billboard.
- Suara dapur: saat ini, suara yang dihasilkan dari kegiatan memasak tak hanya dilihat sebagai pengganggu. Tapi, justru jadi nilai tambah untuk beberapa restoran. Mereka menganggap sensasi suara nyala api di penggorengan dan osengan penggorengan menambah pengalaman makan pengunjung.
- Suara di ruang makan: agar menarik banyak pengunjung yang datang, beberapa tempat makan saat ini sengaja menyediakan ruang kosong untuk band bisa akustikan. Bila kamu tertarik menerapkan hal ini ke tempat usahamu, pastikan suara yang keluar tak terlalu berisik hingga mengganggu kenikmatan menyantap makan.
Bau: ini juga jadi salah satu pertimbangan yang sudah disadari banyak pebisnis kuliner dalam menciptakan suasana yang aduhai.
- aroma aromatik: bila kamu berniat membuat bistro dengan menu andalan ialah roti, kamu bisa menyebarkan bau roti baru dipanggang di tempat makan kamu. Sehingga, menciptakan pemikiran ke pelanggan bahwa enak makan di bistromu. Dan saat ingin membeli roti, ia akan mendatangi bistro kamu.
- bau makanan tertentu: beberapa restoran juga memakai salah satu item menu andalan mereka dari hasil koki memasak. Ini bertujuan agar konsumen sadar bahwa makanan mereka berbeda dari tempat makan yang sejenis. Sehingga, bisa membuatnya datang lagi ataupun meningkatkan harga lebih tinggi.
4. Menyiapkan Digital Marketing Bisnis Kuliner
Dari penjelasan diatas, kamu akhirnya tahu bahwa punya produk makanan yang enak tak cukup. Kita harus punya faktor pembeda agar bisa diingat oleh orang lain. Meski begitu, semua yang sudah kamu rancang itu harus tereksekusi baik dalam pemasaran lewat website, social media dan dibantu Search Engine Optimization (SEO). Bila tidak, percuma lah segala perbedaan dan keunikan makanan yang kamu miliki.
Benarkah?
Ya, mungkin agak terdengar sedikit kejam. Tapi, suka tidak suka, memang begitulah kenyataannya. Bila kita tak punya jaringan dan minim bujet untuk mempromosikan tempat makan, sulit menyentuh target pasar. Untuk memberi tahu “siapa diri” kita, bisa dibilang berhasil atau tidaknya, lewat sinilah. Pertaruhan terbesar ada di sini.
Lebih dalam, pentingnya pemaksimalan website, sosial media dan SEO karena bakal kita gunakan membangun komunitas pelanggan. Di masa depan, di kondisi saat bisnis kuliner kreatif sudah banyak di mana-mana, pada akhirnya yang jadi pembeda kita ialah komunitas: para pelanggan setia kita.
Dan apa ujung dari semua yang kita lakukan ini ini? Ini tak lain bukan agar kita terlihat dari kerumunan banyak orang. Kita tak bisa menutup mata bahwa sosial media ialah pemasaran sangat efektif saat ini–terkait juga pemasaran offline juga tetap penting. Hampir semua orang Indonesia punya sosial media.
Meski begitu, jangan harap komunitas itu akan datang dengan cepat. Membangun komunitas tak bisa hanya hitungan satu bulan atau dua bulan. Semua membutuhkan konsistensi— mulai dari membuat konten, melibatkan pelanggan untuk ke website, meraih trafik dengan SEO dan mengelola sosial media. Bila kamu bisa melakukan itu secara kontinyu, dengan sendirinya follower atau komunitas itu terbentuk.
4.1. Website
Kamu sudah punya gambaran website yang kamu ingin buat seperti apa. Kamu pun sudah mencatat apa saja kolom yang ada. Bahkan konsep mobile website pun sudah ada di kepala kamu. Mantap! Di bawah ini telah terkumpul elemen penting yang dibutuhkan website sebagai alat pemasaran online. Bila elemen di bawah ini belum ada di bayangan kamu, tambahkan saja.
(a) Nama domain
Memiliki domain dengan label nama usaha kita sangat penting. Sebab ini menunjukan siapa identitas dari bisnis kuliner yang kita buka. Adakah pertimbangan untuk mencari domain nama yang tepat? Ini seperti kamu ingin berkenalan dengan orang lain saja. Kamu harus punya nama yang mudah diingat dan simpel. Sehingga, saat kamu punya kesan yang baik pada orang, dengan mudah orang itu mencarimu. Kita ambil contoh misalnya Starbuck. Kalimat apa yang muncul dipikiran kamu saat ingin mencari tahu Starbuck di Google, apakah kamu akan mengetik www.starbucks.com apa www.starbuckcoffee.com? Pasti yang pertama, kan.
Bagaimana panduan bisnis kulinernya? Keren, kan? Masih ada lagi. Silakan baca lanjutannya.
(b) Menu online
Seperti kamu ingin berkenalan dengan orang lain, online menu inilah yang jadi bikin perhatian seseorang teralihkan padamu. Karenanya, pastikan dalam websitemu ada aneka menu yang kamu tawarkan plus harganya di sana. Dan alangkah lebih baik, sebaiknya kamu menyediakan format PDF juga di dalamnya. Dengan format ini, orang tak hanya akan bisa langsung share menu makan kamu ke orang lain, ini juga memudahkan orang yang sekarang banyak mengakses lewat smartphone.
(c) Alamat lengkap
Tak hanya alamat lengkap yang dituliskan di dalam kolom, kamu juga harus memberi info dalam bentuk map. Lebih baik lagi, bila di kolom itu kamu memberi penunjuk jalan dan angkutan umum apa yang bisa digunakan untuk bisa mencapainya. Ini agar membantu menjawab pertanyaan para pembeli yang ingin datang ke tempat usaha kamu.
(d) Permudah pembeli mem-booking tempat
Jangan lupa sertakan nomor telepon atau alamat email di website untuk membantu mereka mereservasi tempat duduk. Bila memungkinkan, buatlah fitur berupa kolom untuk ketentuan mem-booking tempat secara online di sana.
(e) Gallery
Ini bukan hanya mendokumentasikan foto-foto seputar menu makan saja. Tapi juga ini menunjukan keriangan pengunjung makan di sana atau event yang kamu buat di sana. Masukanlah foto terbaik yang memiliki daya tarik, entah foto itu menunjukan keunggulan dari sisi produk, interior ruangan, ekspresi-ekspresi nikmat pengunjung yang mengonsumsi makanan kamu, atau bagaimana seriusnya koki kamu membuat suatu menu andalan. Singkat kata, sajikanlah foto yang membuat reputasi tempat makan kian bagus.
(f) Buatlah halaman blog di website
Blogging atau menulis artikel secara berkala sangat disukai mesin pencari seperti Google. Mengapa? Sebab itu memudahkan ia memunculkan website kamu bila ada yang mencari. Imbasnya, hal itu akan memperbaiki posisi website atau memertahankan posisi website. Sebagai contoh, misalnya kamu membuka usaha martabak, dan begitu ada yang googling ‘martabak enak’, website kamu langsung berada di urutan teratas. Tak sekadar membuat artikel, kamu juga bisa membuat konten lain. Entah itu video ataupun infografis seputar topik yang sedang hangat diperbincangkan ataupun topik yang sesuai dengan jenis usaha yang kamu usung.
(g) Buatlah halaman News dan Review
Halaman news dan review sama vitalnya dengan menu makanan di website. Bila menu membuat mereka tahu makanan apa saja yang kita jual, halaman news membantu meyakinkan datang untuk mencobanya. Halaman news terkait dengan kegiatan promosi usaha, seperti diskon di hari spesial atau undangan acara—misalnya nonton bareng atau diskusi. Sementara halaman review menyajikan opini mengenai menu makanan yang diliput media ataupun food bloger. Intinya, dari kedua halaman ini bakal menunjukkan reputasi tempat makan kita. Bila makanan yang kita enak dan diselingi promosi potongan harga, bukan tak mungkin akhirnya pelanggan banyak yang datang.
(h) Tambahkan fitur email list
Bagi pebisnis online, tak memiliki email list atau usaha mendapatkan email pengunjung website merupakan hal yang fatal. Sebab saat kita sudah susah payah mendatangkan pengunjung dari mesin pencari dan konten yang kita share ke sosial media, kemudian kita tak mendapat email mereka, mereka pasti akan pergi begitu saja. Lupa. Padahal, bila kita punya email mereka, kita terus menerus menjalin hubungan dengan news letter yang kita kirim–entah itu informasi diskon spesial, undangan mengikuti kontes atau informasi artikel blog terbaru. Tentu, itu semua dengan tujuannya kembali melirik isi website atau jajan di tempat usaha kita.
Bagaimana panduan bisnis kuliner nya? Keren, kan? Masih ada lagi. Silakan baca lanjutannya.
4.2. Social Media
Pengaruh sosial media sebagai media promosi usaha kuliner sudah tak bisa dibantah lagi saat ini. Semua pelaku bisnis pasti memanfaatkan sosial media lantaran untuk meningkatkan brand awareness tak perlu keluar uang. Hanya perlu kreativitas saja.
Lebih dalam, agar brand bisa dikenal banyak orang, caranya—sama seperti pemanfaatan SEO dan website, yaitu engage pelanggan. Kamu jangan hanya meng-publish konten yang dibutuhkan calon konsumen, entah itu berupa foto-foto, kutipan, poster quote, video marketing, kultwit dan cuitan informatif lainnya. Tetapi juga kamu harus mengelola fans atau followers dari reaksi yang terjadi pasca merilis konten. Apakah membalas mention, me-retweet keriaan mereka saat berkunjung ke tempat makan kamu, me-repost unggahan foto di Instagram, menyapa mereka, mengajak diskusi mereka. Intinya, buatlah hubungan antara pemiliki akun dengan followers benar-benar terjalin.
Untuk meningkatkan keberhasilan itu, kamu bisa membuat konten tematik yang bakal di-publish setiap hari. Misalnya, kamu membuat agenda konten per jam di Microsoft Excel di mana–mungkin kamu sudah bayangkan–sejam atau setengah jam sebelum masuk jam makan, kamu harus mempromosikan menu makan andalanmu. Apakah itu jam 11 untuk makan siang, jam 7 untuk makan malam. Nah, di luar jam itu isilah dengan konten-konten lain. Untuk menetapkan konten yang kamu pilih di suatu jam, tinggal bayangkan saja dirimu jadi customer-mu: apa informasi yang mereka butuhkan di jam-jam ini? Apakah konten ini bila dikeluarkan pada jam sekian menarik perhatian mereka atau banyak yang baca?
Di samping itu, agar memudahkanmu untuk menyebarkan konten ini, sebaiknya kamu memakai aplikasi Hootsuite. Aplikasi yang bisa mengsinkronisasikan tiga jenis sosial media sekaligus–mulai dari Twitter, Instagram dan Facebook–membantu untuk merilis satu konten tapi ter-publish ke akun social media yang lain. Selain itu, aplikasi ini juga punya penjadwalan waktu terbitnya. Jadi, kamu tidak perlu repot-repot ingin mengunggah konten jam 9 malam, harus di jam 9 malam juga. Lewat Hootsuite kamu bisa mengatur sendiri perilisan konten. Singkatnya, kamu tinggal mengelola respons yang diterima follower saja.
Namun, sudahkah kamu cara menerapkan langkah-langkah meningkatkan brand awarenss lewat Facebook, Twitter dan Instagram? Bila belum, di bawah ini terdapatkan langkah-langkah untuk melengkapi pengetahuan kamu tentang pemasaran online.
(a) FACEBOOK
Gambar di halaman cover : ini juga cara untuk meningkatkan brand awareness usaha kuliner kamu. Caranya, kamu hanya perlu mengunggah foto terbaik menu andalan atau aktivitas pengunjung yang sedang menikmati makanan kamu. Sehingga, mereka tertarik mencoba atau datang ke tempat usaha kamu. Bila kamu ingin menggunggah menu makanan andalan kamu, jangan lupa sertakan deskripsi singkat di bawahnya nama menu makan biar menambah nilai greget.
Maksimalkan Facebook Tabs: jangan sampai kamu lewatkan menarik simpati pengunjung ke fan pages dengan menu makanan di Facebook Tabs. Sebab tab ini, khususnya empat tab pertama, pengunjung bisa melihat tanpa mengklik. Empat tab itu sendiri ialah foto makanan, kemudian lokasi tepat usaha kamu, promosi makanan dan menu makanan kamu.
Unggah makanan yang menarik: nyawa marketing online dari bisnis kuliner ialah gambar. Semakin gambar yang kamu unggah di sosial media menarik dan terlihat enak, para pengunjung pasti tak bisa menahan rayuan untuk mencobanya. Karenanya, pastikan kamu menggunggah foto makanan yang secara visual sangat bagus. Butuh contoh bagaimana update foto yang bagus, berikut kamu bisa lihat contohnya Warung Nagih, Bakso Boedjangan, Nasi Goreng Mafia.
Unggah video keren: bila kamu punya usaha makan yang memiliki keunggulan dari penyajian ke pelanggan. Kamu bisa juga mengunggahnya di halaman fan pages kamu. Tak hanya mengangkat topik makanan, kamu juga bisa mengekspos testimoni positif dari pelanggan kamu, wawancara dengan koki, atau event yang kamu buat. Namun apapun video yang kamu publis poin pentingnya harus satu: memperlihatkan kelebihan dari tempat makan kamu.
(b) TWITTER
Sertakan link ke menu website: Saat mencuit sebuah informasi, khususnya mengunggah foto makanan, jangan lupa memasukan link ke menu ke website kamu. Sebab itu untuk memberi ruang pilihan kepada followers kamu untuk memiliih makanan yang akan dia beli.
Update foto makanan: dengan keterbatasan karakter yang dimiliki Twitter, bukan berarti tak bisa membuat kamu memasukan gambar. Dalam bisnis kuliner sendiri ini perkara wajib. Sebab efeknya sangat besar bila sampai di-retweet: bisa menambah followers dan mendongkrak page view website.
Pakai hashtag: untuk meningkatkan brand awareness profil dan website usaha kamu, jangan lupa menyertakan hashtag yang relevan di dalamnya. Selain itu, kamu juga mengandalkan hashtag yang sedang jadi trending topic. Namun, memang, harus tetap relevan dengan topik atau value yang website kamu sebarkan.
Cuit di waktu yang tepat! Promosi di sosial media butuh juga kejelian, kawan. Salah satunya ialah mencuit di waktu yang tepat. Di mana kirimlah Tweet kamu mendekati jam makan pagi, siang dan jam makan malam. Jangan pula lupa memakai hashtag sebagai identitas dan memudahkan di pencarian Twitter. Misalnya saja, bila kamu mencuit makanan pagi hari hari kamu bisa memakai hashtag #breakfast #breakfast [nama tempat makan kamu].
(c) INSTAGRAM
Gunakan hashtag yang sedang trending: polanya kurang lebih sama dengan Twitter, kamu hanya perlu menggunakan hashtag yang sedang trending saat mengunggah foto. Hal ini agar konten kamu terekspos oleh para penguna Instagram, dan pada akhirnya “menarik” mereka untuk berwisata kuliner ke tempat makan kamu.
Gunakan hashtag sesuai ceruk: Buatlah hashtag tertentu agar lebih mudah ditemukan oleh target market kamu. Bila kamu ialah pebisnis seafood di daerah Condet Jakarta Timur, kamu bisa membuat hashtag berdasarkan geografis kamu yakni, #seafoodcondet.
Gunakan hashtag untuk mengampanyekan sesuatu: Bila tempat usaha kamu sedang membuat promosi—entah itu sebuah kontes, diskon perseorangan atau kelompok—sebisa mungkin buatlah hashtag tersendiri. Contohnya, bila kamu sedang memberikan promosi potongan harga sebanyak 30 persen karena momen hari Imlek. Dan kamu mengsyaratkan untuk me-regram informasi flyer-nya di akun usahamu, jangan sampai lupa menambahkan syarat untuk menyertakan pula hashtag yang kamu sudah buat. Itu semua agar daya gaung di Instagram kian besar dan mampu mencapai viral.
Post foto tempat makan kamu. Instagram ialah wadah untuk meng-share foto-foto. Karena itu, gunakan kesempatan ini untuk mem-post foto-foto menu di tempat makanmu. Pastikan foto yang kamu unggah memicu nafsu makan atau menggairahkan siapa saja yang melihat.
Mengunggah foto pelanggan: Ini juga cara lain untuk melonjakkan image usaha kamu di mata follower dan membangun loyalitas pelanggan. Ya, kamu bisa mengunggah foto keriaan dari pengunjung yang pernah makan di tempat makan kamu, atau kamu juga bisa mengunggah kembali hasil foto yang di-post oleh pelanggan kamu dengan caption menarik.
Tunjukkan stafmu! Ini tak sekadar menghargai tim atau staf yang bekerja dengan kamu, tapi ini juga memerlihatkan bagaimana fun-nya lingkungan tempat makan yang kamu miliki.
4.3. Menyiapkan Creative Advertising Bisnis Kuliner
Percayakah kamu bahwa bikin iklan untuk usaha kuliner bisa dilakukan tanpa harus bantuan agensi periklanan? Ya, dengan berkembangnya media sosial saat ini, semua itu mungkin. Kamu hanya perlu “membungkus” ide dengan cara yang kreatif.
Hasil penelitian dari Forrester tahun 2006 menemukan bahwa 93 persen semua trafik internet berasal dari search engine atau berasal dari mesin pencari. Di mana 63 persennya para user mencari lewat Google. Dan ini artinya apa? Asal kamu bisa memaksimalkan membuat konten kreatif dan memaksimalkannya dengan SEO, kamu bisa membuat tempat kuliner kamu dikenal banyak orang.
Sementara untuk membuat pesan iklan kreatif yang efektif, ada setidaknya ada empat tahap yang harus dilakukan pembuat konten, ucap Terence A Shimp, penulis buku Periklanan Promosi; Komunikasi Pemasaran Terpadu (2000). Pertama, ia harus menetapkan tujuan, kedua, memformulasikan anggaran dari tujuan promosi yang ditetapkan. Ketiga, menciptakan pesan yang ingin disampaikan, dan terakhir menyeleksi media dan alat komunikasi iklan yang pas. Dengan melewati proses ini, menurutnya, konten yang diciptakan bisa menyentuh konsumen yang disasar.
Namun demikian, apa sajakah strategi creative advertising yang bisa kamu lakukan saat ini? Setidaknya ada lima strategi yang bisa kamu lancarkan. Ini dia!
(a) Video marketing
Ini juga cara efektif untuk mempromosikan tempat makan kamu di mana dari segi biaya tak mahal. Lewat video martketing kamu bisa menunjukan apa saja hidangan terbaik yang kamu miliki, wawancara dengan chef atau memberikan beberap tip dasar masak makanan tertentu yang enak—yang luput disadari banyak orang. Tak perlu pula pakai camera yang mahal, kamera pocket saat ini juga cukup mempunyai kualitas yang bagus untuk merekam. Setelah direkam dan diedit, tinggal unggah di website, Youtube atau video.com. Dan tak lupa share teaser-nya di sosial media yang kita miliki.
(b) Undang food blogger
Tak hanya sebatas mengulas makanan dan tempat makanan yang kamu miliki, food bloger kini juga punya nilai jual iklan. Kok bisa? Ya, sebab mereka akan mengunggah makanan yang mereka coba di akun sosial media mereka. Seperti yang kamu tahu. Para follower-nya pasti melihat semua—yang tak hanya terbatas penyuka kuliner saja. Dengan hasil foto yang keren—selalu mampu menonjolkan keunggulan makanan, orang yang sedang menyimak timeline pasti akan tertarik mencobanya. Atau paling apes, setidaknya mereka akan tahu brand kita. Lantas, bagaimana cara mengundang food blogger? Hubungilah food blogger lewat kontak yang biasanya ada di bio akun Instagram atau di halaman website, kemudian tawarkanlah mengulas usahamu dengan kamu menyediakan makanan gratis.
(c) Jadikan food blogger sebagai buzzer
Saat ini fenomena food blogger tak hanya sekadar mengulas suatu tempat makan. Tetapi, jadi alat promosi jadi buzzer atau pendengung efektif, bila bisnis kita punya cabang baru atau ingin di-ekspose. Apakah mahal? Tenang, tak akan lebih mahal daripada mengiklan di media, kawan. Yang kamu perlukan mengontak salah satu mereka—mungkin yang pernah mengulas bisnis kuliner kamu, dan memintanya jadi koordinator untuk menginformasikan apa yang kita ingin blow up. Contoh tempat makan yang pernah memakai cara ini ialah Bakso Boedjangan. Waktu mereka ingin membuka cabang di Kelapa Gading, Jakarta Utara, akun makanan seperti @jktfood mempromosikan flyer pembukaannya lebih dari 2 kali.
(d) Jalani strategi words of mouth
Tawarkanlah pelanggan kamu sesuatu yang menarik setiap bulannya. Apakah itu potongan harga, produk gratis dengan beberapa syarat dan ketentuan atau reward agar pelanggan yang sudah lama makin setia, dan bisa menggaet para pelanggan baru. Ini agar usaha kamu banyak diadvokasi atau direkomendasi banyak orang, hingga jadi bahan omongan di masyarakat. Seperti yang kamu mungkin sudah ketahui, teknik words of mouth sangat efektif untuk menarik pelanggan baru dan tentu ini juga jenis advertising secara tidak langsung. Contoh strategi words of mouth yang berhasil dilakukan ialah Nasi Goreng Mafia saat membuka cabang baru. Dengan menyediakan nasi goreng gratis untuk 1000 piring pertama dan bayar hanya pakai berdoa, banyak orang akhirnya penasaran untuk mencobanya.
(e) Online contest
Ini juga cara yang afdol untuk kamu coba. Sebab strategi bakal memberi penguatan brand awareness tempat makan kamu dan juga mendatangkan pelanggan baru. Teknisnya sendiri kamu bisa memberi pertanyaan di instagram yang harus mereka jawab dengan ketentuan me-regram pertanyaan yang kamu unggah di akun Instagram-mu, dan di akhir bulan kamu akan memilih siapa yang paling beruntung. Selain itu, kamu juga bikin kontes foto dengan mengajak pelanggan kamu mengunggah foto menu makanan atau tempat makanan yang kamu miliki, dan nanti di akhir bulan atau akhir minggu kamu tinggal memilih mana yang berhak mendapat hadiah. Bujet cekak? Tenang, kawan. Sepasang botong air mineral yang keren, tas, atau baju juga sudah cukup kok untuk jadi modal kamu bikin online contest.
(f) Program diskon kelompok
Program diskon mutlak kamu miliki karena ini jadi bagian penting dari sebuah marketing. Namun, di era sosial media saat ini, tambahkanlah elemen sosial di sana agar program diskon kita jadi viral. Sebagai gambaran, kamu bisa menawarkan diskon kelompok dengan memberikan satu makanan penutup atau french fries atau makanan pembuka. Pasti hal itu akan membuat pelanggan kamu akan merekomendasikan ke gengnya untuk main ke tempat makan kamu.
(g) Kerja sama dengan ojek online
Di era berkembangnya aplikasi ojek online saat ini, penting pelaku bisnis kuliner bekerja sama dengan mereka. Apa sebab? Itu karena makanan sudah jadi salah satu layanan mereka sediakan. Sehingga kini siapapun yang ingin mengonsumsi makanan tertentu, mudah sekali dipenuhi. Dan kita sebagai creativepreneur harus memaksimal layanan ini, yakni dengan bekerjasama dengan mereka. Untuk mengetahui lebih jelas, kamu hanya perlu menghubungi customer service untuk mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi.
Bagaimana panduan bisnis kuliner nya? Keren, kan? Masih ada lagi. Silakan baca lanjutannya.
(h) Ikut berkontribusi di acara lokal
Hal ini juga efektif untuk bisa dijasikan strategi iklan agar tempat usaha kamu dikenal luas. Namun, sebaiknya pastikan acara yang kamu dukung merupakan pasar yang kamu tuju. Sehingga, kontribusi yang kamu lakukan meng-grab para konseumen. Selain itu, kamu juga bisa proactive dengan membuat acara yang mewadahi keinginan pasar kamu. Misalnya, kamu membuka bisnis coffee shop dengan target pasar anak muda atau anak kulihan, kamu bikin acara nonton bareng big match pertandingan sepak bola, nonton bareng film, atau talkshow. Dan biar kian berbeda dengan tempat makan yang melakukan strategi yang sama kamu bisa membuat diskon atau paketan makanan pada hari itu.
5. Pengembangan Bisnis Kuliner
Apa saja sih yang bisa kamu lakukan untuk makin mengembangkan bisnis kulinermu ke arah yang lebih jauh dan lebih baik serta mendatangkan profit?
(a) FRANCHISING
Mewaralabakan usaha kuliner atau franchising tak bisa main langsung datang ke Direktur Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual-Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia saja. Terdapat beberapa hal yang harus perhatikan agar usah franchise yang kamu bisa sukses seperti perusahaan induknya.
Misalnya saja penetapan standar kerja. Kamu harus membuat standar menu makanan yang di tempat makanmu harus siap dihidangkan, bagaimana standar penyajiannya, pakaian yang harus dipakai, dan semua itu harus jelas. Tujuannya, agar kualitas rasa maupun experience yang diberikan tak ada perbedaan dengan perusahaan induknya. Tetap enak dan nyaman.
Tak hanya itu, masih ada hal yang masih kamu perhatikan. Untuk mengetahui apa saja itu, di bawah ini telah terangkum daftar yang kamu harus penuhi. Berikut penjelasan lengkapnya.
- Membuat ciri khas usaha
Bisakah syarat ini dihilangkan? Tak bisa. Sebab ciri khas ini bakal yang membuat usaha kamu bisa survive. Jadi, sebelum kamu membuat bisnis franchise, pastikan kamu sudah memiliki ciri khas.
- Menetapkan standar kerja
Suryono Ekotama, penulis buku 10 Rahasia Bisnis Franchise menerangkan bahwa menetapkan standar kerja agar pelaku usaha bisa memperbanyak usaha kuliner dalam waktu yang cepat. Misalnya, bagaimana cara membuat satu menu makan, bagaimana cara penyajiannya, standar peralatan, perlengkapan kerja dan lain-lain.
- Membuat Hak Atas kekayaan Intelekutal (HAKI)
Hak Atas kekayaan Intelektual (HAKI) ialah hal mutlak yang harus dilakukan pebisnis bila ingin mewaralabakan bisnisnya. Apa sebab, karena bisnis franchise yang dijual itu ialah HAKI-nya. Jadi, segeralah daftarkan usaha kuliner kamu ke Direktur Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
- Membuat cara duplikasi yang mudah dan praktis
Ini bentuk nyata agar usaha kuliner kamu bisa gampang diperbanyak. Kamu hanya perlu menuliskan standar kerja, standar baku, strategi marketing secara online dan offline, struktur organisasi, detail jumlah karyawan, keahlian untuk menjalankan bisnis, sampai sistem penggajian dan tunjangan. Nah, biasanya untuk memahami semua itu kamu memberikan training kepada pembeli franchise usaha kamu.
- Membuat supporting management yang berkelanjutan
Ini ialah bagian yang tak kalah penting, sebab ini membuat pembeli franchise usaha kamu puas dan mau melanjutkan lagi kontrak franchise-nya. Salah satu bentuk supporting management franchisor atau pemilik waralaba akan membantu promosi-promosi kepada franchiseer atau pembeli waralaba.
- Membuat prospektus bisnis
Ini berguna supaya calon mitra bisnis bisa meraba seberapa cerah prospek usaha kuliner franchise-mu. Untuk membuatnya, secara teknis sama dengan membuat proposal bisnis, hanya saja terdapat satu tambahan, yaitu berupa laporan keuangan selama beberapa bulan untuk memerlihatkan bahwa usaha kuliner kamu untung.
- Membuat perjanjian franchise
Adakah perbedaan membuat surat perjanjian franchise dengan surat kerja sama biasa? Tidak. Hanya saja di surat perjanjian franchise terdapat poin-poin yang harus terlampir. Mulai dari apa jenis HAKI yang di-franchise-kan, ketentuan administrasi fee atau royalty, biaya lisensi, mana saja wilayah usaha yang diperjanjikan, bagaimana tata cara pembayaran biaya franchise, bagaimana kepemilikannya, apa saja kegiatan usahanya, perubahan kepemilikan dan hak ahli waris jika franchise meninggal dunia sebelum kontrak franchise berakhir, bagaimana teknis supporting management dilakukan.
Bagaimana panduan bisnis kuliner nya? Keren, kan? Masih ada lagi. Silakan baca lanjutannya.
- Membuat badan usaha atau badah hukum
Penting membuat badan usaha saat usaha kuliner ingin diwaralabakan. Pasalnya, bisnis franchise itu sangat kompleks karenanya harus mempunyai badan usaha untuk jadi pegangan. Kamu ingin membentuk badan usaha dalam bentuk CV? Bebas, mau CV atau Perseroan Terbatas juga bisa.
(b) MERANCANG GRAND PLAN
Ya! Seperti yang kamu sudah bayangkan, merancang grand plan bertujuan mendatangkan investor agar usaha kuliner yang kamu buka menjadi tempat makan besar. Saat membuatnya, sebaiknya kamu menjelaskan sedetail mungkin. Sebab, seberapa prospektif bisnis kamu terlihat dari grand plan ini.
Butuh panduan untuk merancang grand plan ini? Berikut langkah-langkah yang bisa kamu jadikan panduan.
- Pernyataan misi
Seperti yang kamu sudah bayangkan saat membaca kata ‘misi’, ini berusaha mengungkapkan misi atau tujuan bisnis kuliner yang kamu kejar. Jabarkanlah di sini bagaimana usaha kuliner kamu akan berkembang lewat kelebihan atau keunikan produk yang kamu miliki.
- Ringkasan eksekutif
Ini ringkasan perencanaan pengembangan dari usaha yang kamu ingin kejar. Selain itu, biasanya ringkasan ini memudahkan para investor melihat seberapa besar potensi dari bisnis kamu. Bila dipaparkan satu persatu, struktur yang harus kamu susun ialah sebagai berikut:
- Latar belakang
- Sejarah berdirinya perusahaan
- Pihak yang akan terlibat dan bertanggung jawab dalam bisnismu
- Kondisi keuangan
- Rencana pengembangan
- Produk atau jasa yang dihasilkan
- Penjelasan tentang usaha yang akan dijalankan
- Aspek perizinan
- Siapa yang ikut bekerja sama
- Jenis usaha yang dipilih
- Penjelasan produk
- Produk yang akan dijual
- Manfaat produk
- Gambaran saingan bisnis
- Keunggulan produk
- Penjelasan tentang lokasi
- Jenis lokasi, sewa atau bangunan milik sendiri
- Penjelasan tentang luas tanah
- Keunggulan lokasi tanah
- Penawaran produk atau jasa
Di sini kamu harus mendeskripsikan produk atau makanan yang kamu jual, lengkap dengan harga, pembuatan dan penyajian.
- Target pasar
Kawan, dibagian ini kamu harus menjelaskan segmen pasar yang kau tuju. Karena penentuan target pasar mengacu pada tiga aspek, yang terdiri kebutuhan pasar, pesaing dan strategi pemasaran, berarti kamu harus menjabarkan tiga aspek itu disini. Bila kamu ingin memahami target pasar kamu secara rinci, berikut kamu bisa mem-breakdown-nya dengan analisis pemasaran di bawah ini:
- Analisis pemasaran
- Profil konsumen
- Potensi pasar serta prospek pertumbuhannya
- Market share saat ini
- Analisa kuantitatif dan kualitatif (bisa berbentuk bagan)
- Karakteristik konsumen
- Tingkat persaingan bisnis
- Strategi produk, harga serta pelayanan
- Membuat kesan dan image produk
- Penampilan produk
- Strategi harga produk
- Strategi penjualan
- Promosi dan periklanan
- Rencana pemasaran
Setelah berhasil memahami siapa pembeli makanan kamu, sekarang jelaskan pula strategi pemasaran bisnis baik secara online maupun offline. Tak lupa paparkan pula berapa biaya pemasaran dan alasan pemilihan strategi pemasaran itu dipilih.
- Analisis industri dan tingkat persaingan
Bila kamu berhasil menjawab analisa pemasaran di atas, pasti kamu sudah mempunyai bayangan mengisi analisis industri dan tingkat persaingan ini. Ya, kamu hanya perlu mencari tahu prospek jenis bisnis kuliner yang kamu pilih sekaligus tingkat persaingan bisnis ini.
- Laporan keuangan
Sebagaimana dilansir dari moxmonroe.com—portal khusus dunia internet marketing, yang kamu perlu jelaskan di sini ialah menjelaskan modal dan pendapatan beberapa bulan terakhir. Paparkan dengan jelas, agar si calon investor bisa melihat seberapa prospektif jenis bisnis kuliner yang kamu jalani.
- Ringkasan struktur organisasi perusahaan
Ya, kamu juga perlu menjelaskan struktur organisasi perusahaan yang kamu jalani plus keahliannya dalam membantu berjalan,nya bisnis usaha kamu.
- Penawaran
Yap, ini adalah bagian terakhir dan paling penting. Di sini yang kamu harus tulis mengenai penawaran paket-paket investasi yang kamu bisa tawarkan kepada calon investor.
(c) DUPLIKASI SKILL SUMBER DAYA MANUSIA
Menduplikasi kemampuan sumber daya manusia yang kerja di tempat makan kita juga penting. Sebab, disadari atau tidak, semua kelebihan yang kita miliki pasti punya batas. Dan semakin kita bisa mengurangi kekurangan kita itu kian bikin kita pede mengalahkan setiap persiangan dengan tempat makan lain. Tak perlu juga harus menguasainya, paling tidak harus mengetahui ilmu dasarnya.
Nah, pertanyaanya sekarang, seperti apa sosok diri kamu sebenarnya? Apa “lobang” kekurangan yang perlu kamu tutupi? Apakah kamu orang yang jago membuat masakan enak tapi lemah dalam menejamen? Atau kamu orang yang jago mengelola bisnis tapi tak bisa masak? Apapun itu, di bawah ini terdapat daftar kemampuan bisnis kuliner sekaligus fungsinya yang bisa kamu jadi rujukan mengembangkan diri.
- Kemampuan keuangan dan akutansi
Cakupan pekerjaan seorang staf keuangan dan akutansi di bisnis kuliner, meliputi membuat laporan masuk-keluarnya uang, mulai dari neraca laba-rugi, pembayaran gaji karyawan dan pembukuan bulanan. Selain itu, pekerjaannya ialah pricing harga sebuah menu, budgeting terkait promosi dan iklan, dan membuat dokumen dari vendor internal ataupun eksternal terkait usahamu. Dengan demikian, bila kamu lemah dalam mengelola keuangan dan ingin bisa bikin laporan keuangan, kamu harus mengetahui cara menyusun semua laporan itu.
- Kemampuan marketing
Tugas marketing dalam bisnis kuliner bisa mencakup tiga hal, yakni melakukan promosi, advertising, dan public relation atau menjalin hubungan dengan konsumen atau bernegosiasi terhadap vendor supplier dan investor. Untuk bisa mengerjakan ini, seseorang harus pintar bicara di depan umum, pintar bernegoisasi atau tawar menawar, dan mengonsep untuk keberhasilan promosi dan advertising yang diterapkannya.
- Kemampuan manajemen dan human resource
Pekerjaan manajemen berkaitan dengan mengelola (1) pelanggan yang tak senang atau kecewa, (2) pemasok barang tak lagi bisa diandalkan atau harga yang terlalu mahal, (3) pegawai yang belum kompeten, (4) mengatur jadwal kerja pegawai, (5) membuat suasana kerja jadi menyenangkan, dan (6) mewawancara calon pegawai dan mendapatkan pegawai yang potensial.
Bagaimana panduan bisnis kuliner nya? Keren, kan? Masih ada lagi. Silakan baca lanjutannya.
- Kemampuan memasak
Seperti yang kamu sudah bisa bayangkan. Ya, kemampuan memasak ini berkaitan proses menghasilkan suatu makanan; seberapa besar potongan dagingnya—bila usaha kamu tempat makan steak; tahu jenis ikan dan cara memilih ikan yang segar; cara menyimpannya dan berapa daya tahan lamanya; berapa takaran dari bumbu-bumbu dari setiap menu, bagaimana penyajiannya; berapa lama yang harus dihabiskan dalam memasak menu tertentu.
- Kemampuan IT
Dalam usaha kuliner, IT atau information technology biasanya dibutuhkan untuk membuat proses kerja perusahaan makin efisien. Semisal membuat website, meng-update fitur website sesuai dengan kebutuhan konsumen atau tujuan promosi, membuat aplikasi pemesanan—yang saat ini sudah banyak diaplikasikan tempat makan—agar mudah dievaluasi nantinya. Bila kamu tertarik membuatnya, untuk website kamu memahami bahasa pemograman web seperti HTML, CSS, SQL. Sementara kalau aplikasi, kamu harus mengerti bahasa pemrogramannya juga, antara lain Java, Visual Basic, dan .net.
- Kemampuan mengelola sosial media
Seperti yang kamu sudah ketahui, mengelola akun sosial media untuk bisnis kuliner bukan sekadar membalas mention atau komentar konsumen. Tetapi si pengelola harus bisa menulis—entah menulis artikel atau status, membuat infografis, memotret makanan untuk diposting. Jadi, bila kamu ingin menguasai semua itu, setidaknya kamu harus mengetahui cara menulis yang baik, paham dasar-dasar membuat desain, bisa memotret objek dengan hasil sesuai dengan standar fotografi yang baik. Mulai dari cahaya, komposisi, ketajaman, fokus dan angle.
6. Rahasia Sukses Bisnis Kuliner
Punya bisnis kuliner yang go international bukan hal yang tak mungkin. Namun, harus kamu sadari bahwa usaha kuliner sampai go international itu ialah sebuah akibat dari rangkaian aksi hingga membuat ia stand out dengan identitasnya. Dia punya perencanaan bisnis yang kuat, menjalani bisnis dengan fokus, sudah tahu targetnya siapa, sering diadvokasi di media sosial, brand-nya sudah melekat di benak pelanggan, dan telah jadi “ritual” kebiasaan masyarakat.
Selain itu, masih ada lagi langkah-langkah yang mereka lakukan hingga produknya bisa tembus ke pasar international. Mau tahu apa saja itu? Berikut penjelasan lengkapnya di bawah ini.
(a) Jangan langsung buka cabang
Sepakat! Bila bisnis kuliner yang kita bangun harus menjadi besar dan memiliki cabang di mana-mana. Tapi, sebaiknya jangan tergesa-gesa untuk membuka cabang dulu. Sebaliknya, fokuslah di satu cabang dulu sampai makanan andalan kamu punya tempat di hati konsumen. Nikmati saja prosesnya. Jangan langsung nafsu ingin membuka cabang atau ingin sempurna. Bila sudah yakin tempat makan terkenal dan laris manis, barulah “melebarkan sayap”. Untuk lebih banyak “menangkap” pelanggan, jangan lupa konsisten dalam memenuhi standar kenyamanan konsumen—apakah itu rasa makanan, tempat, penyajian—dan membuat strategi pemasan yang unik. Ini berguna agar kita bisa lansung “terlihat” diramainya persaingan bisnis kuliner, khususnya usaha lain yang sejenis.
(b) Program loyalitas
Seberapa efektif program loyalitas ini? Sangat efektif! Sebab ini tak hanya bisa menjaga pelanggan setia kita tak lari, tapi juga langkah ini mampu mendatangkan pelanggan baru. Contohnya Ayam Bakas Mas Mono (ABMM). Dalam Buku Lezatnya Bisnis Kuliner: Mas Mono Blak-blakan Rahasia Kulinernya, diceritakan bahwa ia juga melancarkan program loyalitas. Diterangkan bahwa ABMM bikin program puasa Senin-Kamis di mana pelanggan yang berpuasa bisa gratis berbuka di outletnya. Ada juga gratis makan untuk mereka yang ulang tahun dan membuat beberapa paket untuk pelajar.
Bagaimana panduan bisnis kuliner nya? Keren, kan? Masih ada lagi. Silakan baca lanjutannya.
(c) Tonjolkan kelebihan
Saat baru membuka usaha, jangan bernafsu menyediakan banyak menu makanan. Tapi, tonjolkanlah kelebihan dari apa yang kita punya makanan ke konsumen. Misalnya saja J.Co, bisnis roti sukses di Indonesia. Ia membuat atmosfer ramai dengan membuat sistem pembayaran dengan berdiri, alhasil banyak yang mengantri. Dan dengan cara itu, berhasil mengesankan orang yang lewat, “Ih rame ya, pasti enak nih rotinya.” Dan akhirnya banyak yang mampir dan membeli.
(d) Takaran bumbu yang pas
Kualitas rasa suatu makanan akan tergantung pada takaran bumbu yang kita buat. Jadi, pastikan kita punya standar takaran bumbu saat kita sudah punya makanan andalan yang terkenal. Semisal Mas Mono, pemilik Ayam Bakas Mas Mono sangat serius untuk urusan bumbu. “Jangan terlalu banyak variasi bila sudah menemukan takaran dan racikan yang pas,” pesannya. Bahkan kalau bisa, kata dia, yang membuat makanan hanya satu orang saja. Jadi kualitas rasa tetap terjaga meski banyak cabang.
(e) Inovasi
Ditengah ramainya usaha kuliner kreatif saat ini, inovasi mutlak kamu lakukan agar bisa sukses. Contohnya saja Kebab Turki Baba Rafi. Seperti yang kita sudah tahu Kebab Turki Baba Rafi merupakan usaha franchise dengan outlet berbentuk gerobak atau kios dengan pelayanan take away. Namun, sekarang sudah Kebab Turki Baba Rafi melebarkan sayap dengan membuat Container Kebab by Baba Rafi setelah melihat perubahan gaya hidup anak muda—target segmennya. Hendy Setiono dan Nilam, sang pemilik, melihat bahwa anak muda sekarang ini saat membeli makan juga bisa menyempatkan diri mengobrol di tempat itu. Karenanya ia membuat kebab dengan kemasan tempat nongkrong yang terdapat bangku-bangku seperti di restoran cepat saji saat ini. Di samping itu, mereka juga membuat inovasi dari makanannya. Pertama konsep Make Your Own Kebab di mana konsumen bisa membuat kebab sesuai selera kamu sendiri, mulai dari jenis kebabnya, isian kebab sampai saus yang ada 7 rasa. Kedua, ia mengeluarkan terbarunya Black Kebab Detox Free, sebuah tortila terbuat dari natural activated charcoal atau arang bambu yang memiliki pori-pori efektif untuk mengikat racun-racun dan zat kimia. Seperti yang kita tahu tortila dari Kebab Turki Baba Rafi biasanya sebatas terigu, tapi kini sudah dari bahan alami.
Baca Juga: Peluang Usaha Online Paling Menghasilkan
Selain itu, inovasi juga dilakukan oleh Ayam Bakar Mas Mono, yang memiliki trademark sambal yang tak terlalu pedas dan ada kesan manis di dalamnya. Ya, suatu hari ada yang memberi masukan, “Mas, kok sambelnya nggak pedes, ya?”. Mendengar itu Mas Mono pun akhirnya melakukan inovasi untuk memenuhi keinginan konsumennya. Dan akhirnya ia membuat menu Ayam Kremes dan Sambal Petir.
(f) Standar kebersihan
Siapa sih yang suka makan di tempat makan kontor? Rasanya tak ada kan. Pun kalau ada, pasti ia bakal risih saat makan dan mungkin kapok untuk makan disitu lagi. Oleh karenanya, pastikan kebersihan terjaga—bahkan kalau perlu jadi standar operasioanal dari usaha kamu. Sebab di tengah menjamurnya bisnis kuliner kreatif saat ini, banyak yang tak segan-segan mengeluarkan modal besar agar suasana tempat makan mereka bersih, rapih, lucu, Instagram-able, demi konsumen lebih memilih ke tempatnya.
Bagaimana panduan bisnis kuliner nya? Keren, kan? Masih ada lagi. Silakan baca lanjutannya.
(g) Pegawai bukan sekadar aset perusahaan
Banyak pebisnis yang begitu terobsesi memberikan pelayanan terbaik ke konsumennya sampai lupa pegawainya. Kesejahteraan pegawainya. Saya yakin kamu sendiri bukan pebisnis seperti itu. Ya, sebab mengabaikan pegawai merupakan kesalahan yang sangat fatal. Saat ini pegawai bukan lagi sebagai aset perusahaan namun sumber untuk berinovasi atau kreativitas. Namun dengan catatan, mereka harus mendapatkan kesejahteraan yang cukup. Dan Mas Mono, pemilik Ayam Bakar Mas Mono pun percaya akan hal ini. Di mana ia menganggap para karyawan ialaha keluarganya. Ia berpikir begitu karena ia yakin bila kita sudah cukup membuatnya bahagia dan mereka merasakan itu. Mereka—para pegawainya—akan pasti menganggap konsumen sebagai keluarga. Tak akan menyepelekan konsumen, dan bakal memberi pelayanan terbaik.
(h) Terjaganya kualitas rasa
Betapa nikmat bila kita datang ke tempat yang kita datangi kedua kali tapi masih merasakan kepuasaan yang sama, kan? Ya, inilah kunci penting bagaimana usaha kita bisa go to global. Sebab, jika kita punya tempat makan dengan satu menu andalan yang rasa yang tak terbantahkan lagi enaknya, kamu tak perlu cemas lagi akan kompetitor. Saat ini konsumen sudah cerdas dan bisa memilih mana yang enak atau tidak. Bila kamu sudah punya kualitas rasa makanan yang terjaga, pertimbangan konsumen bukan lagi ke promo menarik atau diskon besar-besaran. Tapi lebih ke rasa dan hasil makanan.
(i) Bersyukur
Memang, pasti semua yang masuk ke dalam dunia bisnis bisa sukses dengan meraup banyak keuntungan. Namun kita perlu memahami bisnis kuliner ada masa sepinya. Misalnya, saat musim hujan yang bikin orang cenderung malas keluar rumah dan akhirnya menurunkan penjualan. Kemudian meningkatnya inflasi, naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM), datangnya tahun ajaran baru, di mana orang lebih berhati-hati menghabiskan uangnya. Lantas, bagaimana kalau sudah seperti itu? Ya, syukuri dari yang kita dapat setiap harinya. Nikmati setiap prosesnya. Bahwa ramai-sepi untung-rugi ialah hal yang biasa. Dan yakin setelah ini masa ramai akan datang lagi.
(k) Menginternasional
Untuk bisa menjadi merek kuliner multinasional terdapat dua cara, yakni ada seseorang yang tertarik membeli franchise usaha kita atau kita berinisiatif membuka usaha negara lain dengan berkerja sama dengan pebisnis di negara setempat. Bila pilihan kedua yang kamu pilih, ada beberapa poin yang harus kamu perhatikan. Berikut penjelasan detailnya.
- Riset pasar di sana
Agar bisnis kuliner yang kamu bangun bisa diterima masyarakat negara itu, setidaknya ada pertanyaan dasar yang kamu harus jawab; apa yang membuat kamu percaya diri membuka usaha di negara tersebut; apakah produk yang kamu miliki saat ini cukup unik dan bakal bisa diterima?; apakah kamu ingin membangun usaha itu sendiri atau bekerja sama dengan orang lain; adakah barier di negara yang kamu tuju; dimana lokasi best market di sana?
- Tulis ulang perencanaan bisnis
Alasan di balik ini karena berbeda negara bakal berbeda pula prilaku dan taste atau makna makanan enak bagi mereka. Oleh karena itu, kita perlu menulis ulang perencanaan bisnis, khususnya pada produk; perlukah ada tambahan bumbu dalam suatu menu makanan, atau perlukah menambah menu makanan lagi dengan rasa yang baru sesuai “lidah” mereka, dan strategi pemasaran offline dan online.
- Pertimbangkan setiap keputusan yang lahir dari ide yang baru
Agar brand kuliner kita bisa cepat diterima di negara lain, bukan rahasia umum kalau kita harus beradaptasi sesuai demografi negara tersebut; bagaimana produk dengan cita rasa enak; bagaimana agar standar kerja di sana—apakah kamu memberi pelatihan seseorang di negara itu ke Indonesia dan bila sudah balik lagi ke sana, atau kamu yang datang kesana dan memberi pelatihan pada karyawan yang sudah kamu hire. Dan bila Anda melakukan perubahan dari standar menu makanan, standar kerja dan strategi promosi, pastikan Anda sudah mengukur risikonya. Inilah panduan bisnis kuliner yang lengkap untuk Anda.
One thought on “Bisnis Kuliner: Panduan Sukses untuk Pemula [LENGKAP!]”